5.02.2010

Daftar, list, liste (5) and a little bit of random

five cities i would love to visit
Reykjavík, Iceland
Ulan Bator, Mongolia
Almaty, Kazakhstan
Marrakech, Morocco
São Paulo, Brasil

my norwegian playlist
Kings of Convenience - Me In You
Madrugada - Lift Me
Thomas Dybdahl - From Grace
Moddi - Magpie Eggs
John Olav Nilsen & Gjengen - Valiumsvalsen

baby names
Karenina
Svetla
Solveig
Sondre
Katon


    one of my favorite stores:

    MONKI

    one song which i love listening to in the past few weeks:

    Diplomat's Son - Vampire Weekend

    Trasig banget mereka ke Arendalnya 2 Juli, tepat pas saya pulang kampung :(

    love og klem,

    a.

Life, I love you more each day

And so I realized that I will never be the warmest person you meet at the first time, maybe at the second time. Meskipun saya sudah pindah sekolah sekian kali, tetap saja saya adalah saya, bukan tipe orang yang 'rame' dari awal. Bukan pula tipe orang yang bakal dengan lantang menyapa Anda bila saya hanya baru bertemu dengan Anda sekali, dua kali atau tiga kali. Bukan tipe orang yang selalu mengambil inisiatif untuk 'mengenal lebih dekat', hanya kadang-kadang. Mungkin beberapa hal tersebut yang membuat mereka menempatkan saya disini.
Hidup Norwegia saya secara garis besar menyenangkan. Ya, secara garis besar. Apakah saya ingin pulang? Ya, nanti bulan Juli. Mungkin kalau saya tinggal di Bergen, saya pasti akan lebih tidak ingin untuk pulang kampung. Tetapi lama-lama kalau mau jujur, saya rindu akan tantangan-tantangan yang 'kota besar' sodori. Itulah yang saya belum banyak temui di kota kecil seperti Harstad. Tetapi pada intinya, I don't regret a thing from this 'part of life'.
Salju masih melekat di daratan Harstad dan kebanyakan daerah Norwegia bagian utara. Suhu terkadang masih minus, meskipun hanya satu atau dua.

Anyways, semakin lama saya disini semakin banyak harapan dan mimpi, baik untuk saya pribadi maupun untuk orang banyak di masa yang akan datang (weeheee). Beberapa diantaranya (mimpi untuk saya pribadi):
  • Kerja jadi kasir di Aksara. Perlu digarisbawahi bukan untuk gajinya. Tapi dari dulu saya senang aja berada di Aksara :) Oh ya dan mereka ngejual lumayan banyak CD-CD Norske artister (berharap semoga salah satu bos Aksara baca post ini dan langsung mengrekrut saya hahaha. jarang-jarang loh orang yang punya kualifikasi bisa bahasa Norwegia di Jakarta).
  • Travelling dari Beijing ke Moskow dengan TransSiberia! Sambil mampir di Ulan Bator, Mongolia.
  • Jalan-jalan ke Islandia. Jadi ingat mimpi saya setahun yang lalu, saat masa-masa belum punya kepastian bakal berangkat kemana. Saya sempat mimpi saya berangkat AFS ke Islandia (padahal jelas-jelas Islandia tidak termasuk dalam daftar, ya namanya juga mimpi).
  • Menerbitkan sebuah novel, yang terinspirasi dari 10, 5 bulan saya disini. Tidak peduli bakalan laku atau enggak, yang penting terbit :)
  • Tinggal di Bergen untuk satu tahun. Sudah dua kali ke Bergen, dan semakin jatuh cinta sama Bergen <3

Salam sayang untuk semuanyah.




1.26.2010

Kejadian

Saya baru saja merayakan 5 bulan saya berada di Norwegia. Senang dan sekaligus sedih. Tidak perlu dijelaskan mengapa. Tapi intinya saya menikmati hari-hari saya disini, meskipun tidaklah selalu mudah tentunya.
Hal-hal yang membuat bibir saya langsung senyum pasta gigi adalah ketika orang-orang terdekat saya disini bilang, "Kamu layaknya seorang orang Norwegia" atau "I think that you are Scandinavian at heart". Saya belum tahu pasti apa yang membuat beberapa orang berkata seperti itu, tetapi yang pasti saya senang ketika orang-orang mengatakan hal-hal tersebut ke saya, baik secara langsung atau tidak. Tetapi lebih dari itu semua saya setiap harinya makin bangga dilahirkan sebagai orang Indonesia :-)
Sudah begitu banyak kejadian yang terjadi dalam tempo 5 bulan ini, dan kejadian yang paling saya ingat adalah kejadian-kejadian yang 'tidak biasa' terjadi dalam hidup saya. Hal tersebut membuat saya jadi berpikir, ada bagusnya juga bila kita melenceng sedikit dari masyarakat, biar diingat sama orang hahaha.
Kejadian Mengenai Usia
Kejadian yang pertama terjadi saat saya baru saja memulai perjalanan saya. Ketika saya baru memasuki pesawat dari Singapura menuju London, sambil memberikan sebuah senyuman saya menunjukan tiket pesawat kepada pramugari maskapai Inggris itu. Sekian detik berlalu tiba-tiba di tangan saya sudah ada 2 buah goodie pack untuk anak-anak. Saya tidak bisa bilang apa-apa lagi selain "terima kasih". Saya jadi berpikir, apakah wajah saya sekanak-kanak itukah? Hahaha, yang penting pikiran saya tidak.
Kejadian berikutnya adalah minggu lalu, ketika menghadiri perayaan sabuk baru klub Tae Kwon Do adik saya disini. Kami semua, anak-anak yang ikut Tae Kwon Do beserta segenap keluarganya masing-masing makan siang di sebuah restoran yang menyajikan pizza sebagai menu utamanya. Belum lama saya duduk, di depan saya anak perempuan yang berusia sekitar 8-9 tahun bertanya ke adik saya"apakah itu (menoleh ke saya) ibu kamu?". Saya dan adik saya pun spontan tertawa. Adik saya pun menjelaskan kepada anak perempuan itu, "bukan dia kakak saya dari Indonesia. Kalaupun dia ibu saya akan menjadi sangat aneh, karena itu artinya dia melahirkan saya ketika dia berusia 5 tahun". Hahaha, sekarang saya jadi bertanya, apakah wajah saya setua itukah?
Kejadian Mengenai Penggunaan Uang Jajan
Di sebuah akhir pekan, ketika saya pergi ke pasar swalayan saya melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 8-9 tahunan berdiri di depan sebuah kasir. Bukan kasir pasar swalayannya, tetapi di kasir bagian penjualan lotere. Saya diam-diam perhatikan, dia membeli sebuah lotere senilai kr 25. Lotere biasa, yang tinggal 'digosok' menggunakan koin. Tidak lebih dari satu menit, ia langsung 'menggosok' loterenya, lalu kembali menuju kasir bagian lotere. Tampang-tampangnya ia hanya menang antara kr 25 atau kr 50. Lucu-lucu saja. Saya jadi ingat mengenai sebuah kejadian di Jakarta, sekitar satu tahun lalu. Ketika beberapa anak pengamen jalanan bermain 'judi' dan dijebloskan ke penjara. Coba mereka tinggal disini, pasti tidak akan berurusan dengan polisi.
Disini lotere itu sebuah hal yang segenap lapisan usia gemari, bukan hanya untuk yang 'tua-tua' saja. Kadang untuk hadiah ulang tahun misalnya, orang kasih lotere sebagai hadiah. Bisnis 'pembuatan lotere' disini maju, sejalan dengan ekonominya yang juga maju.
(Bersambung)

10.24.2009

Nordlys

Jeg har se Nordlys (Aurora Borealis) i Torsdag kveld. De var veldig hyggelig!
I have seen the Northern Lights in Thursday. They were very beautiful!





Still have to work hard taking their pictures though :-)

10.10.2009

My Journey (Departure and Arrival)

Ga kerasa udah hampir 2 bulan aja disini, time goes really fast here. Ga kerasa juga tiba-tiba salju udah sampai ke Harstad :-) Sebelum waktu berjalan terlalu cepat, I thought I better write something about my first month (terinspirasi dari blognya Sascha).

20 Agustus 2009
Leaving Jakarta, setelah makan siang bareng keluarga saya langsung ciao ke Cengkareng. Ga ada temen yang nganterin ke airport, but that's no biggie. The most important is that my family was there for me, including mormor (Norwegian for grandma from your mother's side). And so the journey begins, flight routenya: Jakarta-Singapore-London-Oslo agak muter-muter sih jadinya, tapi London gitu loh hahaha.

Di Changi saya dianggap UM, (padahal kirain sebelumnya ga, kan udah 16 :p ternyata kata mbaknya batas umurnya 17, oh well). Jadilah terperangkap di tempat yang namanya Special Lounge, yang isinya kalo ga anak-anak dibawah umur, orang tua yang sulit jalan jauh-jauh. Tapi enaknya pas harus re check-in saya ga perlu ngantri, diantriin loh sama mbaknya (petugas Changi maksudnya). Jadi saya tinggal duduk-duduk aja dan bilang "could you please get my seat in the aisle, thanks". Eh enak-enak duduk petugas check-innya yang rada-rada, katanya "you might need visa to transit in Heathrow". Aduh, please deh mboke jelas-jelas di pasport saya udah ditulis "+1 Transit Schengen". Setelah penjelasan dari saya dan trial si petugas check-in tersebut telpon ke officer yang lain nanyain bisa atau ga, baru deh saya selesai check in.


Menunggu beberapa menit di Special Lounge was boring. Padahal plan saya sebelumnya maunya jalan-jalan di Changi. Jadi saya tanya deh ke mbak yang jaga disitu boleh jalan-jalan ga, terus katanya boleh tapi saya harus pake stiker bulat warna kuning yang tulisannya "I am being assisted", how silly! Tapi apa boleh buat daripada harus cengo di lounge.

21 Agustus 2009
Dari Changi next was Heathrow! Sampe disana pagi-pagi buta (ga juga sih jam 6an), dari terminal 4 saya harus pindah ke terminal 5 naik bus bandara. Saya kira paling cuman berapa menit, ternyata dari terminal 4 ke terminal 5 naik bus 18 menit! Oh well, but it was good sekalian liat-liat a little part of London. Di Heathrow saya ga perlu diassist lagi (coba dari Changi kayak gitu, dasar Asia hahaha) jadi I was looking around through Harrods, HMV(and as always they got cool CDs in HMV), and yeah it was pricy as you'd guessed. Di sela-sela lagi jalan-jalan saya denger panggilan untuk flight BA ke Brussels, dalem hati wah pasti itu gengnya Hanif, Angata sama Rhoni. Tadinya sempet mikir untuk ke gatenya, tapi ga mungkin juga orang udah dipanggil suruh naik ke pesawat hahaha.

And so I had my flight to Gardermoen, finally! Di dalem pesawat sempet coba liat-liat siapa tau ada anak AFS juga satu pesawat, tapi ternyata ga. Sampe di Gardermoen yang futuristik itu saya langsung disambut oleh mbak-mbak dan mas-mas AFS Norway yang semua berpolo-shirt biru. Langsung deh melebarkan bibir dan tersenyum lebar.

"Hi" sapa saya sambil memberi senyum Pepsodent.

"Hi, so you are.... (sambil liat-liat berkas) the only one from Indonesia?" tanya salah satu mbak AFS.

"Yes I am".

"Velkommen til Norge, welcome to Norway".

Saat itu juga lagu Here I Am-nya Bryan Adams berdengung di kuping saya, it's a new world, it's a new start...


Dari situ ketemu sama anak-anak rombongan 1 lainnya, yang udah ada disitu dari US, Finland, dan negara lain yang saya belum ingat. But anyways, beberapa menit kemudian anak-anak Belgie dateng. Kami semua dikasih jus kotak sama pisang (aduh padahal lagi laper-lapernya jam makan siang tuh, waktu itu hampir jam 12). Tapi apa boleh buat, daripada harus beli makanan yang mahal di airport. Abis makan dan kenalan sama anak-anak lain, saya diajak main game yang namanya saya lupa tapi kalo dikasih liat pasti inget lagi, sama anak-anak Belgie. At first I was doing kinda good, tapi setelah itu pusing juga ngeliatin kartu-kartu yang gambarnya mirip-mirip itu dalam keadaan perut lapar.



Pas main game, salah satu anak Belgie bilang ke saya "you see them (melihat ke arah anak-anak US) we can already tell that they are Americans!"

"Hahaha, yes that's right" jawab saya, bukan bermaksud stereotyping juga, but seriously pas di airport you can really tell that they are from the US, keliatan aja hehehe.

Sekitar jam 1, kami dibriefing untuk siap-siap naik bus dan dikasih tau juga kalo campnya bakalan di sebuah military camp! How cool ya, ga lama busnya dateng and guess what it was a double-decker bus!

First post

Second post

(Bersambung)

10.04.2009

Marit Larsen


The best concert I have ever went. Seriously. Wonderful voice, got to be in the first row, plus bilder med hun, autograf og poster :-)






Ting




Art is really everywhere.-