10.24.2009

Nordlys

Jeg har se Nordlys (Aurora Borealis) i Torsdag kveld. De var veldig hyggelig!
I have seen the Northern Lights in Thursday. They were very beautiful!





Still have to work hard taking their pictures though :-)

10.10.2009

My Journey (Departure and Arrival)

Ga kerasa udah hampir 2 bulan aja disini, time goes really fast here. Ga kerasa juga tiba-tiba salju udah sampai ke Harstad :-) Sebelum waktu berjalan terlalu cepat, I thought I better write something about my first month (terinspirasi dari blognya Sascha).

20 Agustus 2009
Leaving Jakarta, setelah makan siang bareng keluarga saya langsung ciao ke Cengkareng. Ga ada temen yang nganterin ke airport, but that's no biggie. The most important is that my family was there for me, including mormor (Norwegian for grandma from your mother's side). And so the journey begins, flight routenya: Jakarta-Singapore-London-Oslo agak muter-muter sih jadinya, tapi London gitu loh hahaha.

Di Changi saya dianggap UM, (padahal kirain sebelumnya ga, kan udah 16 :p ternyata kata mbaknya batas umurnya 17, oh well). Jadilah terperangkap di tempat yang namanya Special Lounge, yang isinya kalo ga anak-anak dibawah umur, orang tua yang sulit jalan jauh-jauh. Tapi enaknya pas harus re check-in saya ga perlu ngantri, diantriin loh sama mbaknya (petugas Changi maksudnya). Jadi saya tinggal duduk-duduk aja dan bilang "could you please get my seat in the aisle, thanks". Eh enak-enak duduk petugas check-innya yang rada-rada, katanya "you might need visa to transit in Heathrow". Aduh, please deh mboke jelas-jelas di pasport saya udah ditulis "+1 Transit Schengen". Setelah penjelasan dari saya dan trial si petugas check-in tersebut telpon ke officer yang lain nanyain bisa atau ga, baru deh saya selesai check in.


Menunggu beberapa menit di Special Lounge was boring. Padahal plan saya sebelumnya maunya jalan-jalan di Changi. Jadi saya tanya deh ke mbak yang jaga disitu boleh jalan-jalan ga, terus katanya boleh tapi saya harus pake stiker bulat warna kuning yang tulisannya "I am being assisted", how silly! Tapi apa boleh buat daripada harus cengo di lounge.

21 Agustus 2009
Dari Changi next was Heathrow! Sampe disana pagi-pagi buta (ga juga sih jam 6an), dari terminal 4 saya harus pindah ke terminal 5 naik bus bandara. Saya kira paling cuman berapa menit, ternyata dari terminal 4 ke terminal 5 naik bus 18 menit! Oh well, but it was good sekalian liat-liat a little part of London. Di Heathrow saya ga perlu diassist lagi (coba dari Changi kayak gitu, dasar Asia hahaha) jadi I was looking around through Harrods, HMV(and as always they got cool CDs in HMV), and yeah it was pricy as you'd guessed. Di sela-sela lagi jalan-jalan saya denger panggilan untuk flight BA ke Brussels, dalem hati wah pasti itu gengnya Hanif, Angata sama Rhoni. Tadinya sempet mikir untuk ke gatenya, tapi ga mungkin juga orang udah dipanggil suruh naik ke pesawat hahaha.

And so I had my flight to Gardermoen, finally! Di dalem pesawat sempet coba liat-liat siapa tau ada anak AFS juga satu pesawat, tapi ternyata ga. Sampe di Gardermoen yang futuristik itu saya langsung disambut oleh mbak-mbak dan mas-mas AFS Norway yang semua berpolo-shirt biru. Langsung deh melebarkan bibir dan tersenyum lebar.

"Hi" sapa saya sambil memberi senyum Pepsodent.

"Hi, so you are.... (sambil liat-liat berkas) the only one from Indonesia?" tanya salah satu mbak AFS.

"Yes I am".

"Velkommen til Norge, welcome to Norway".

Saat itu juga lagu Here I Am-nya Bryan Adams berdengung di kuping saya, it's a new world, it's a new start...


Dari situ ketemu sama anak-anak rombongan 1 lainnya, yang udah ada disitu dari US, Finland, dan negara lain yang saya belum ingat. But anyways, beberapa menit kemudian anak-anak Belgie dateng. Kami semua dikasih jus kotak sama pisang (aduh padahal lagi laper-lapernya jam makan siang tuh, waktu itu hampir jam 12). Tapi apa boleh buat, daripada harus beli makanan yang mahal di airport. Abis makan dan kenalan sama anak-anak lain, saya diajak main game yang namanya saya lupa tapi kalo dikasih liat pasti inget lagi, sama anak-anak Belgie. At first I was doing kinda good, tapi setelah itu pusing juga ngeliatin kartu-kartu yang gambarnya mirip-mirip itu dalam keadaan perut lapar.



Pas main game, salah satu anak Belgie bilang ke saya "you see them (melihat ke arah anak-anak US) we can already tell that they are Americans!"

"Hahaha, yes that's right" jawab saya, bukan bermaksud stereotyping juga, but seriously pas di airport you can really tell that they are from the US, keliatan aja hehehe.

Sekitar jam 1, kami dibriefing untuk siap-siap naik bus dan dikasih tau juga kalo campnya bakalan di sebuah military camp! How cool ya, ga lama busnya dateng and guess what it was a double-decker bus!

First post

Second post

(Bersambung)

10.04.2009

Marit Larsen


The best concert I have ever went. Seriously. Wonderful voice, got to be in the first row, plus bilder med hun, autograf og poster :-)






Ting




Art is really everywhere.-

10.01.2009

Sekolah Disini (1)

Idealnya saya menulis ini pas hari pertama sekolah, tapi well apa boleh buat sudah sebulan saya sekolah! Hehehe.


Sekolah saya namanya Heggen Videregående Skole, setara SMA di Indonesia. Disini sekolah bukan 12 tahun kayak di Indonesia, tapi 13 tahun, soalnya SDnya 7 tahun (lama yaaa hahaha). Dan untuk pembagian kelasnya, dilihat tahun kelahiran. Karena saya lahir tahun 1992, jadi saya masuk kelas 12 atau kelas Vg2 barengan sama anak-anak kelahiran 1992 lainnya :-) Di Heggen bisa pilih mau masuk kelas seni, musik dan drama atau kelas dengan pelajaran 'biasa' (maksudnya pelajaran 'biasa'). Saya masuk ke pilihan yang kedua.

Kelas saya sekarang 2STC, meskipun begitu sekolah disini itu moving class. Hanya pelajaran-pelajaran 'pokok' aja saya ke 'kelas' saya bareng anak-anak sekelas (kelas Bahasa Norwegia, Sejarah dan Olahraga). Pelajaran sisanya saya bebas memilih pelajaran apa saya yang saya mau, menyenangkan bukan? Jadilah saya pilih semua pelajaran samfunnsfag(pelajaran IPS). Kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris kurang lebih inilah pelajaran-pelajaran yang saya pilih:




  • History and Philosophy


  • Sosiology and Social Antropology


  • Social Economics


  • Entrepreneurship and Business


Setiap hari bila saya ada kelas di periode pertama, sekolah mulai jam 8.20, dan bila ada kelas di periode terakhir saya pulang jam 15.20 . Secara garis besar setiap hari kalau 'full' ada 4 periode, masing-masing 90 menit alias 1,5 jam. Dan diantara setiap pelajaran ada break 15 menit. Istirahat makan siang 30 menit. Asyik mengasyik, bukan? Coba sekolah di Indonesia kayak gini, saya pasti jatuh hati pergi ke sekolah hahaha.

Kadang seperti 'every other week' in Friday saya cuman punya 1 kelas, itu juga mulainya jam 10.05, jadi hari Jumat sekolah mulai jam 10.05 dan selesai jam 11.35! Ohya hampir semua sekolah di Norwegia adalah sekolah pemerintah. Tetapi meskipun pemerintah yang mengelola, hampir semua sekolah are very well taken care of.


Masing-masing murid disini paling ga punya laptop, meskipun sewaan. Karena tugas-tugas sekolah banyak menggunakan laptop. Tugas-tugas juga kadang dikirim via email ke guru. Sekolah maju di negara maju :-)


Hubungan antara murid dan guru disini sangat informal. Tidak ada murid yang memanggil guru dengan sebutan "Pak, Ibu, dst". Semua guru hanya dipanggil dengan nama depannya saja. Jadi misalnya gurunya namanya Asep ya dipanggil sama murid-muridnya Asep.


Guru-guru disini juga memberikan kepercayaan penuh pada murid. Makanya PR dan tugas ga selalu dicek udah ngerjain atau belum, semua itu tanggung jawab murid. Jadi inget di ******* ***a saya, setiap PR/tugas pasti harus dikumpulin dan dicek. Banyak aturan. Kebanyakan **** juga sangat 'menggurui', sementara disini guru-guru tau mana yang urusannya dan mana yang 'none-of-their-business'. Oh, how I wish I can't continue the last year of my high school here :')


Beberapa kali saya cerita, kalo saya suka cara pengajaran guru-guru disini, tidak seperti ****-**** ***a saya yang hampir setiap kali pelajaran mereka kerjaannya cuma bilang 'kalian itu harus begini, kalian itu harus begitu'. Dengerinnya aja males, apalagi kalo ngomongin urusan pribadi, saya tahu ada beberapa **** **** saya yang kerjaannya suka ikut campur urusan pribadi ****d. Ga tau apa yang namanya privasi? (Hihi maaf kalau jadinya kayak marah-marah). Contohnya, beberapa dar mereka yang suka tanya ke teman saya, "jadi kamu udah jadian ya sama si itu?".


8.07.2009

Bibit Pohon Unggul

Sampai detik ini, kami semua terkadang masih belum bisa mengira bahwa kami sudah berada di titik ini. Di titik dimana hampir seluruh isi pikiran kami terfokus di satu kata: keberangkatan. Hanya dalam hitungan minggu atau bahkan hari bagi yang YES, kami sudah akan berada di negeri orang. Kita adalah 121 harapan Indonesia dari 6.058 anak lainnya yang dulu juga sama-sama menggantungkan harapannya. Maka dari itu janganlah mengecewakan mereka-mereka yang telah menaruh harapannya pada kita, dan saya percaya kita semua bisa.
Mungkin 6 hari orientasi itu memang belumlah cukup, untuk menuangkan seluruh isi pikiran kita, untuk terus mengenal lebih dalam masing-masing pribadi. Tapi toh kita sudah mengerti kalau sebenarnya kita ini satu, bukan 121. Jadi kalaupun sebentar lagi kita akan berada di tempat yang berbeda, jangan lupa bahwa di dalam hati kita masih satu dan akan selalu tetap menjadi satu kesatuan :')
Untuk semua teman-teman angkatan 52 yang saya sayangi, terus berjuang dan selalu semangat ya :-D
"Kalian adalah bibit pohon unggul Indonesia"
--Kak Taufiq Ismail
(L)
Mentari pagi, sinari semua
Terangi bumi, hangatkan cinta
Satukan tekad, hasrat, bangkitkan jiwa
Jalan masih terbentang jauh
'Tuk menggapai segala harapan
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
Satukan raga, junjunglah cinta
Peneguh hati, penyatu jiwa
Capailah angan, dengan segenap rasa
Demi kedamaian dalam kasih abadi sepanjang masa
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
Capailah angan, dengan segenap rasa
Demi kedamaian dalam kasih abadi sepanjang masa
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
--Negeriku, Chrisye

7.22.2009

Saya setuju dengan kalimat ini

"Indonesia bukan negara teroris, melainkan negara yang sedang dilanda aksi terorisme."
-Poul E Bitsch
Presiden Direktur Asosiasi Hotel-Hotel Internasional di Jakarta

7.06.2009

A month left...

I only got a month left, and I am very excited for it!

1. I will be staying in one of the northernmost city in Norway, Harstad, where the sun shines 24-hour in summer and 'sleeps' 24-hour in winter. Here in this city you can see the beautiful aurora borealis and the midnight sun.




2. This is going to be my future school :-)




I will show you more, when I get there!
Ha det bra

Pre-K

I had a wonderful time with Grey roomers! Being with pre-kindy students was such a great time, and I thank all of them for that :-)

Thank you Chery, Keishya, Maliq, Omar, Haneul, Syafiq, Sasha, Desiree, Ahmad, Sharla, Rava, Sari, Rafael, Arva, Floci, Jordan for the time we had together (even though it was only for a few days, I wish I didn't get sick so I could stay longer :') ). And also to the teachers!

(L)

6.26.2009

Man in the Mirror

My mind went back to my elementary days, I was 8 at that time and I just watched the fourth-graders sang "We Are The World". The time when my English was very limited, I know that I couldn't understand the whole song as now, but I knew it was such a great song.
Then my mind went back to two years ago, when I first trying to understand the song of "Man In The Mirror". I remembered how Kak Novi was trying to explain something very meaningful out of that song.
And so that was also the reason why I added some of the lyrics to the end of my AFS essay. I believe somehow that was such a wonderful way to end it with his lyrics.
Lastly, it ended with today, when I was awake by his vocal of "I Want You Back", the song which I always set as my alarm.
Wherever you are now, I thank you for all your amazing influences on me. You have always inspired me.

"If you wanna make the world a better place, take a look at yourself and then make a change"



In memory of Michael Jakcon (1958-2009)

6.10.2009

Baca-baca

Baru-baru ini saya membaca beberapa tulisan di dunia maya ini, dan saya menyukainya:
Jembatan Tisu
Kota si Louis dan Katrina
mungkin bisa pula dilihat situs langsungnya disini

Sampai saat ini saya belum juga selesai membaca Larung, tetapi saya janji paling tidak pada akhir bulan saya akan menyelesaikannya. Untuk selanjutnya saya sudah tahu buku apa yang akan saya baca, yang pasti bukan buku sekolah hahaha.

6.09.2009

(Kalau baca sepenuhnya jangan sebagian)

2 bulan terakhir ini sudah diwarnai dengan beragam peristiwa, baik yang terjadi pada diri saya sendiri maupun pada orang lain di belahan bumi lain. Hari Minggu kemarin, saya baru saja membaca artikel "Melodrama Oh Melodrama" yang ditulis oleh Budi Suwarna di harian Kompas. Bagaimana media berperan cukup besar dalam kasus Prita Mulyasari dan Manohara Pinot. Kalau dipikir-pikir memang benar, dan 'lucu' juga menurut saya. Kok kasus yang semestinya menjadi kasus rumahtangganya M malah jadi berita nasional. Heran, mbok ya urusan satu orang aja yang jadi 'ngerepotin' semuanya. Terus lagi, yang membuat saya tambah heran kok banyak orang tertarik sih nonton 'kasusnya M', unneccessary banget aja menurut saya. Orang-orang sekarang jadi semakin tambah 'lucu' saja! Semua yang penting jadi kian 'terlupakan', sedangkan hal-hal yang tidak seberapa penting menjadi semakin penting. Kalau seperti itu terus, kapan bisa majunya ya? Heran saya.
Okay enough with 'those stuffs', harus saya akui bahwa tulisan-tulisan Budi Suwarna benar-benar menggugah, semestinya lebih banyak orang Indonesia khususnya, juga baca. Sayang, orang yang baca koran tambah sedikit setiap harinya. Terutama tulisannya tahun 2007 lalu mengenai pendidikan di Finlandia (judul artikelnya: "Belajar dari Sistem Pendidikan Finlandia" Kompas, 27 November 2007) sampai sekarang masih tertempel di dinding kamar saya. Cobaaa para petinggi di Depdiknas sana termasuk Bapak Bambang Sudibyo, SBY dan JK juga baca, saya rasa yang namanya UAN yang-sangat-tidak-penting itu tidak akan diadakan lagi. COBA SEMUA GURU-GURU DI SEKOLAH SAYA YANG TERCINTA ITU JUGA BACA ARTIKEL TERSEBUT, PASTI MEREKA AKAN MUNTAH NGOMONGIN YANG NAMANYA NILAI. SAYANG SEKARANG BELUM MUNTAH-MUNTAH JUGA. (Maaf kalau jadinya di capslock semua, saya pengen aja biar lebih terlihat, padahal yang dimaksud disitu juga belum tentu baca hahaha). Saya tahu saya seharusnya bersyukur sekali bahwa saya bisa mendapatkan pendidikan yang layak, sedangkan masih banyak anak-anak lain di dunia ini yang belum mendapatkan hal tersebut. Namun jangan juga jadikan hal tersebut sebagai alasan bahwa dunia pendidikan sekarang (di negara saya tercinta khususnya) seperti 'kondisinya' yang sekarang ini. Kalau semestinya pendidikan bisa menjadi lebih baik, mengapa tidak? *sigh*
Kemarin, hari Senin sekolah saya dengan SS* mengadakan tes kemampuan. And I really do think that it was very unneccessary, seakan-akan yang namanya pendidikan itu menjadi suatu hal yang komersil. Orangtua-orangtua berbondong-bondong memasukkan anak-anaknya ke 'tempat-tempat' (ya seperti SS* itu) supaya lulus UAN, masuk universitas favorit dan blablabla. Sementara mereka juga susah payah mencari nafkah, padahal nanti akhirnya uang yang diinvestasikan itu belum tentu sepenuhnya berdampak ke anaknya, melainkan lembaga-lembaga seperti SS* itu. Banyak pihak jadi 'korban' lembaga-lembaga yang 'mengkomersialisasikan' pendidikan, sedih saya melihatnya. Tetapi, coba kalau tidak ada yang namanya UAN dan kurikulum tidak hanya mementingkan nilai semata, maka 'lembaga-lembaga' tersebut akan 'mati dengan sendirinya' karena kliennya jadi nihil. Siapa juga yang butuh lembaga-lembaga seperti itu, kalau UAN tidak ada? Begini ya, saya katakan, daripada mendirikan lembaga-lembaga yang menurut saya nonsense itu, mendingan buat lembaga for those who have learning difficulties, itu jauuuuuuuh lebih bermanfaat! Semoga harapan saya bisa terkabul tahun 2012 (kenapa harus tahun 2012? karena saya rasa 3 tahun waktu yang cukup).
Saya rasa saya sudah cukup mengutarakan sebagian isi otak saya hari ini. Semoga siapapun yang membaca dapat membacanya dengan kacamata yang dewasa dan open minded. Saya sudah lelah dengan beberapa g***-g*** saya yang kurang open minded, anak-anak seperti saya jadi kurang terfasilitasi deh, abis yang g***-g*** suka hanya yang bisa diam dan tenang di kelas, dasar konvensionalis! Hahaha (jangan diambil hati ya para g***-g*** saya, tetapi coba dipikirkan kembali).
Oh ya sebuah hal yang buat saya sangat lucu terjadi seminggu sebelum ulangan umum. Ketika itu guru saya yang berinisial Y sedang 'bercerita' mengenai Revolusi Perancis, dengan coba-coba saya dan teman di depan saya melafalkan nama-nama tokoh Perancis di buku cetak. Lalu kemudian (mungkin dia iri kali ya dengan kami yang sedikit bisa melafalkan nama-nama itu) dengan ke-sok-tahuannya dia bilang "L'etat C'est Moi" seperti ini "ya jadi bacanya Letat Ces Moy". Padahal jelas-jelas yang namanya bahasa Perancis d,s,t,x di akhir kata itu tidak dibaca! Dan yang namanya MOI itu bacanya seperti MWA! Dasar beepy beepy banget deh, makanya lain kali kalau emang tidak tahu ya jangan sok tahu. Jadi jangan heran kalau di dalam hati, saya tertawa terpingkal-pingkal hingga wajah saya memerah. Bagaimana tidak?

Ok, saya rasa ini cukup untuk malam ini (sebenarnya sih belum).
God natt.

6.03.2009

Well..

Gara-gara kasus yang menimpa Prita Mulyasari saya jadi semakin waspada untuk menulis hal-hal di dunia maya, apalagi saya terkadang cenderung gemar mengomentari dan mengkritik hal-hal di sekitar saya. Memang sih akhirnya beliau dibebaskan (menjadi tahanan kota selama 30 hari). Tetapi tetap saja masih akan ada beberapa oknum-oknum yang mungkin akan bertindak seperti RS Omni, bukan? Saya tentunya berharap kasus seperti itu tidak terulang lagi, dan terlebih semoga kebebasan untuk mengemukakan pendapat lebih bebas lagi di negara ini, tidak terinjak-injak oleh beberapa pihak(seperti Anda ketahui). Dan selamat bagi Ibu Prita Mulyasari, kami mendukung Anda!

5.19.2009

Are you one of them?




(I think I'm probably one of them.. tsk tsk)


Masih ingat postingan saya mengenai how people are exaggerately enjoying virtual socializing lately? (kalau belum, klik disini). Dan ternyata, guess what? Hal tersebut memang benar-benar terjadi, semakin banyak orang (orang Indonesia maksudnya) menjadi online time wasters. Karena yang rata-rata mereka lakukan ketika mengakses internet adalah membuka situs-situs social networking, terutama Facebook dan Friendster. Dan yang sekarang juga semakin meningkat adalah situs-situs micro-blogging atau micro-messaging. I don't mean to say that those sites are non sense atau apalah. Tetapi yang menjadi masalah sekarang bagi para pengakases internet di Indonesia adalah, mereka menjadi konsumen situs-situs tersebut secara berlebihan dan pada akhirnya menjadi online time wasters. Tidak percaya? Ini buktinya.



Akses terhadap situs jejaring sosial Friendster menurun, seiring dengan munculnya situs jejaring sosial Facebook.

Sekarang situs-situs seperti Plurk dan Twitter juga sedang 'mewabah'.


Masih belum percaya juga?
(Berdasarkan data sejak 12 bulan terakhir)
Menurut Google Trends, orang Indonesia paling banyak memiliki account Friendster paling banyak:
1. Indonesia
2. Filipina
3. Malaysia
4. Amerika Serikat
5. Singapura
Sedangkan pada situs jejaring sosial Facebook, Indonesia 'masih' menempati posisi ke 4.:
1. Amerika Serikat
2. Inggris
3. Italia
4. Indonesia
5. Perancis
Untuk situs Plurk:
1. Taiwan
2. Indonesia (dengan 30,000 pengakses setiap harinya)
3. Filipina
4. Amerika Serikat
5. China
Dan untuk situs Twitter, Indonesia 'baru' masuk di sembilan teratas:
1. Amerika Serikat
2. Inggris
3. Jepang
4. Kanada
5. Jerman
6. Australia
7. India
8. Brasil
9. Indonesia

Dan ingat peringkat ini akan terus meningkat, apabila Anda terus mengaksesnya setiap hari! Hehehe :D


Selain itu Yahoo! bahkan sempat meneliti mengenai perilaku kaum muda Indonesia mengenai internet. Dan hasilnya lama kelamaan kaum muda Indonesia cenderung lebih mengutamakan internet sebagai sumber untuk mencari informasi, dan mulai meninggalkan buku serta koran. Sekali lagi, saya tidak bermaksud menjelek-jelekan akan penggunaan internet disini. Namun, di kasus ini kaum muda menjadi sangat tergantung pada internet, media yang lebih terpercaya kian dilupakan. Beberapa situs internet memang dapat dipercaya, namun yang membedakan dengan buku maupun koran adalah bahwa dalam informasi yang tercetak di buku maupun koran sudah berkali-kali dibaca ulang dan ditinjau lebih lanjut baik oleh editor maupun redaksi ataupun proof reader. Jadi kecenderungan akan kesalahan atau penulisan dengan pandangan-pandangan yang sempit pun lebih minim. Saya masih ingat betul, suatu ketika guru saya memberikan tugas kepada kelas saya untuk mencari informasi mengenai bencana Situ Gintung. Salah seorang dari teman saya yang saat itu internetnya sedang 'tidak benar' berkata pada saya, "drey, boleh tolong nitip cariin sama printin informasi Situ Gintung ga? Satu lembar aja. Internet gua lagi ga bener nih soalnya." Saya bukannya tidak mau membantu, tetapi apakah cari informasi HANYA dari internet? Tidak, kan? Permintaan teman saya tersebut menggambarkan betapa kaum muda Indonesia seakan tidak memiliki pilihan lain, apabila koneksi internetnya tidak dapat berjalan dengan baik (dengan tidak bermaksud mengeneralisir). Orang-orang seakan-akan menjadi lupa akan keberadaan hal lain seperti koran, misalnya. Ironis.


Semoga Kompas tidak akan hengkang dari bisnis media 20 tahun mendatang. Dan semoga orang-orang (Indonesia khususnya) bisa lebih memporsikan 'konsumsi'nya akan internet terutama, secara lebih bijak. Pada akhirnya semua itu baik adanya, asalkan dengan porsi yang 'pas' tidak lebih dan tidak kurang.

**Sumber data: Indonesia Matters "Online Time Wasters"
***Please don't take any of this personally. I hope you can understand that. Thank you.


~~~

My Green Thought of the day
Orang-orang terus berpikir bahwa daripada menggunakan kertas untuk mencetak dokumen-dokumen yang tidak seberapa penting, lebih baik mereka mengirimnya lewat email. Tetapi lama kelamaan saya jadi berpikir, mungkin cara tersebut memang menghemat kertas dan conserving the forest for sure. Tetapi bukankah dengan mengirim email, juga harus membuang sekian energi untuk komputer/any those messaging devices bisa bekerja? Itu di sisi lain menjadi tidak energy-saving. Sekarang saya jadi bingung, mana yang lebih baik.

My Green Feeling of the day
Saya kesal, karena 'tukang fotokopi' yang kemarin saya minta untuk memfotokopi setumpuk kertas malas memfotokopinya secara bolak-balik. Padahal saya sudah memintanya untuk please fotokopinya bolak-balik aja. Wasting paper! gggrrr :@ hahaha

5.10.2009

Dalam Tumpukan Kertas

Sebuah tulisan yang kutemukan di tumpukan kertas di kamar. Aku masih belum tahu siapa yang menulisnya. Mungkin dirimu lebih tahu daripada aku.


Tentang Waktu
Hidup...
Ketika seorang datang ke dalam hidupmu
Membuat hatimu gembira hingga meleleh
Tetapi ada sesuatu yang membatasinya
Waktu...
Ketika batasan itu hendak menjemput
Yang tersisa hanyalah hitungan hari
Tetapi perasaan itu masih muncul
Hilang...
Ketika perasaan itu hilang perlahan
Seorang yang lain muncul
Ia bisa jadi orang baru, bisa pula lama
Aku...
Aku masih belum tahu
Karena waktu itu masih belum menjemputku
Mungkin sudah menjemputmu
Perasaan itu mulai hilang perlahan
Mengapa?
Karena sudah ada orang lain yang mengisimu
Dan aku kira kamu belum sadar akan hal itu
Tetapi...
Belum ada orang lain yang mengisiku
Aku hanya perlu bersabar
Dan menunggu waktu
Karena nantinya aku tahu
Bahwa waktu itu juga akan datang
Hanya belum tahu kapan pastinya
Waktu...
Aku masih bersabar
Kamu...
Karena waktu aku harus meninggalkanmu
Dan karena kamu aku harus meninggalkan
Waktu...
Aku tidak ingin mengulangnya lagi dan lagi
Aku hanya berharap yang terbaik untuk hidupmu
Dan juga hidupku

Salam cinta untuk A

5.08.2009

Survei Mengenai Seks

Tadi saya baru saja membaca sebuah artikel di Kompas yang berjudul "Kita Bisa Jaga Diri..." (Jumat, 8 Mei 2009). Di dalam artikel tersebut dimasukkan sebuah hasil survei. Setelah mengetahui hasil dari survei tersebut saya masih belum sepenuhnya yakin, tetapi well this is the result:

Berdasarkan survei oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2008,
63% remaja Indonesia pernah berhubungan seks.
Jujur saja saya cukup surprised dengan hasil tersebut, perkiraan saya adalah sekitar 40%, atau paling tidak tidak lebih dari 50%. Yang sekarang menjadi pertanyaan saya adalah, berapa rentang usia remaja yang dimaksud? Apakah usia 13-19, 12-21, 14-20, atau berapa (sampai detik ini saya masih bingung akan definisi usia remaja yang sebenarnya)? Dan yang kedua adalah apakah survei ini benar-benar dilakukan di seluruh provinsi atau hanya di beberapa kota-kota besar saja? Karena menurut saya, semua ini masih terlalu umum. Coba saja artikel itu dapat mengupasnya lebih dalam...

5.04.2009

Dreams

Oh my life is changing everydayin every possible wayAnd oh my dreamsit's never quite as it seemsNever quite as it seems I know I felt like this beforeBut now I'm feeling it even moreBecause it came from youThen I open up and seeThe person falling here is meA different way to be I want more, impossible to ignoreImpossible to ignoreAnd they'll come trueimpossible not to doImpossible not to do And now I tell you openlyYou have my heart so don't hurt meYou’re what I couldn't findA totally amazing mindSo understanding and so kindYou're everything to me Oh my life is changing everydayIn every possible wayAnd oh my dreamsit's never quite as it seems'cause you're a dream to meDream to me
--"Dreams", The Cranberries

4.26.2009

McCandless

"So many people live within unhappy circumstances and yet will not take the initiative to change their situation because they are conditioned to a life of security, conformity, and conservatism, all of which may appear to give one peace of mind, but in reality nothing is more dangerous to the adventurous spirit within a man than a secure future. The very basic core of a man's living spirit is his passion for adventure. The joy of life comes from our encounters with new experiences, and hence there is no greater joy than to have an endlessly changing horizon, for each day to have a new and different sun."
— Chris McCandless

4.25.2009

Hal-hal pekan ini

Hari ini sudah bukan hari libur lagi. Sekolah sudah dimulai kembali, dan ya, pada hari Sabtu! Ditambah dengan dua ulangan, pertama ulangan akuntansi dan kedua ulangan matematika.

Dimulai dengan agak menyebalkan. Bayangkan seharian kemarin aku sudah belajar akuntansi dan matematika. Aku rasa aku sudah cukup siap untuk ulangan hari ini. Tetapi nyatanya aku belum juga bisa menyeimbangkan laporan neraca! Huhh, aku pun masih tetap penasaran, meskipun hampir semua anak kelas sudah pasrah dengan hasil mereka yang jelas-jelas tidak balance. Tetapi aku masih tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang seimbang. Lagipula waktu yang ada masih sekitar 20 menit. Jadi seharusnya aku masih punya banyak waktu untuk menyelesaikannya. Tetapi saat masih ada 15 menit waktu yang tersisa, ketika semua anak kelas telah selesai dan meninggalkan kelas. Si Ibu Akun malah bilang, "cepetan dong! Aduh Audrey kamuu ngerjainnya lamaaa banget sih..".
"Ya abis belum seimbang, Bu. Kan masih ada 15 menit lagi", jawabku.
Tidak kusangka tiba-tiba ia malah berjalan ke arahku dan 'main' langsung mengambil kertas ulanganku. "Huh, kamu lama banget ya ngerjain gitu aja".
Setelah ia mengambil kertas ulanganku ia kemudian langsung meninggalkan kelas begitu saja. Padahal jelas-jelas waktu masih 12 menit lagi untuk mengerjakan, tetapi ia tidak mau menunggu sedikit lagi untuk seorang muridnya berusaha. Grrrr... bagaimana tidak kesal?
Wong aku masih berupaya menyelesaikannya, mengapa karena mentang-mentang yang lain sudah selesai terus aku dibilang 'lama'? Heran!
Lagipula yang namanya ulangan, memang dinilai kecepatan mengerjakan soalnya? Tidak, kan? Kecuali kalau Si Ibu Akun itu adalah seorang guru Kumon, mungkin akan menjadi lain soal haaa.

Ya, ya, ya sedih sekali melihat fakta akan dunia pendidikan harus diisi dengan hal-hal seperti itu.

~

Thing I have noticed lately this week...
  • Mengapa orang-orang menjadi tambah anti-sosial dengan 2 gadget yang selalu menempel di kedua tangan mereka? Yaitu Blackberry dan Handphone Esia. Dan kedua barang tersebut selalu saja membuat mereka 'sibuk', padahal sebenarnya cuma masalah tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Ironis.
  • Betapa menyedihkannya bahwa sekarang orang-orang lebih cenderung tertarik pada cara-cara sosialisasi yang tidak 'real' seperti Facebook. Aku terkadang lelah mendengarkan orang meminta-minta seperti ini: "kalau udah diupload, tagin yaa foto-foto guaa", dan anehnya lagi biasanya mereka mengucapkannya sambil tersenyum lebar. Seakan-akan bila orang yang disuruh sudah mentagnya, ia sedang hujan uang or something. Konyol.
  • Lama kelamaan orang yang tidak mengenalmu sekalipun bisa tahu dimana kamu berada detik ini, dengan bertambah banyaknya orang yang terlalu sering mengupdate the thing called 'status' di Facebook mereka (ya, lagi-lagi Facebook). Twitter juga sebenarnya tidak beda jauh. Dan pada akhirnya semua yang terlalu personal pun bisa dijadikan konsumsi khalayak banyak, dan privasi dianaktirikan (huaa, jangan sampai!).
  • Tetapi yang paling memuakkan adalah ketika, kami (terkadang termasuk saya--see I am not being a hypocrite hahaha. Aku cuman hal ini saja.) cenderung menghilangkan budaya eye contact untuk sesuatu yang bernama 'sms'. Huhhh.

Lama-lama kalau tidak mau berubah, teknologi benar-benar bisa menjadi budak kita. Dan jangan sampai kita kehilangan intuisi-intuisi yang kita miliki, hanya karena terdominasi oleh 'alat-alat-yang-sebenarnya-tidak-penting-itu'.

Sebetulnya, teknologi dan 'alat-alat canggih' itu baik. Tetapi apabila digunakan secara sewajarnya, tidak kurang dan tidak lebih. Semoga kalian tidak sampai dibudakkan oleh hal-hal tersebut!

4.14.2009

?

Sometimes I wonder, how some people tend to be so hard appreciating what have given to them. I know givers shouldn't expect to get something back when they give, but is it that hard just to say the word 'thank you'?
I don't expect anyone to do the same thing as I did either, but I just need some appreciation (and that is just as simple as saying thank you) to what I have did.
I find it somehow inpolite, when people do something good and give something somewhat is meaningful to you, and you say nothing.
How could you not appreciate what you've got?
Just as simply as saying thank you.
I seriously don't expect much from you, really. But I felt it's just so rude, getting no appreciation at all.
I don't want to make this a biggie.
But from what you've done, it just changed my mind about what I thought about you before.
Or maybe you're just not used being in the 'well-mannered' environment. I don't know.

Well, oh well, maybe I've had enough of all this, being in a world of people like you who are very seldomly say 'the magic words' and understand the importance of manner and being polite.
I don't want to sound harsh really, but it keeps friggin bothering me, and I don't like it.

So for those of you who felt you're somehow like 'that', please do try to say 'the magic words'!
And for those of you who DON'T EVEN KNOW WHAT ARE THE MAGIC WORDS ARE...
MAN, DON'T YOUR PARENTS EVEN TEACH YOU THAT? (sorry, no offence)

FYI: MAGIC WORDS ARE=
1. THANK YOU (when you say it, it means you are appreciating to what other people have done/given to you)
2. PLEASE
3. SORRY



Thank you

4.06.2009

"Bakrie No Longer A Billionaire" (dan cerita lainnya)

Itulah judul artikel dari Forbes.com, yang dimuat Desember 2008 lalu. Ya, keluarga Bakrie tak lagi menjadi keluarga bilioner. Karena perusahaan-perusahaan mereka sedang dalam tekanan untuk melunasi segala utang-utang yang dimiliki. Meskipun begitu, masih ada beberapa orang Indonesia yang masuk ke jajaran 701 bilioner dunia tahun 2009. Mereka adalah(dari urutan paling bawah)......

#701 Peter Sondakh
Net Worth: $1.0 bil
Pemilik Rajawali Group ini meliputi perusahaan Express Group (taksi), dan Semen Gresik.
Ia menjual Excelcomindo Pratama dengan harga lebih dari $400 mil di tahun 2007.

#522 Martua Sitorus
Net Worth: $1.4 bil
Co-founder Wilmar International.

#450 Sukanto Tanoto
Net Worth: $1.6 bil
Pemilik RGM International.

#430 R. Budi Hartono
Net Worth: $1.7 bil
Pewaris Djarum, aset meliputi Grand Indonesia dan Bank Central Asia (BCA).

#430 Michael Hartono
Net Worth: $1.7 bil
Pewaris Djarum, aset meliputi Grand Indonesia dan Bank Central Asia (BCA).


Hampir semua dari mereka dan juga bilioner-bilioner dunia lainnya, mengalami penurunan kekayaan tahun ini, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengapa? Ya, you-know-why lah ;p

*FYI, meskipun Islandia (Iceland) adalah negara dengan HDI (Human Development Index) tertinggi di dunia, selama 2 tahun berturut-turut. Tetapi mereka hanya memiliki satu orang bilioner di negaranya yaitu Bjorgolfur Thor Bjorgolfsson. Sementara negara kita, Indonesia, dengan 5 orang bilioner menempati posisi ke 109 dalam list HDI 2008. Artinya, negara kita (tentunya) masih harus berusaha lagi untuk mencapai kemakmuran yang kurang-lebih merata di seantero negeri. Meskipun begitu ada satu hal yang patut dibanggakan, HDI Indonesia naik +0.007 dari tahun sebelumnya :-)

3.29.2009

A.

Ironiskah?

Mengapa bisa-bisanya di tengah musibah yang melanda saudara-saudara kita, sebagian dari kita malah mengambil keuntungan dari peristiwa itu? Lokasi musibah Situ Gintung, yang semestinya dipenuhi relawan dan segala pihak yang terkait. Sejak kemarin jadi ramai akan 'pengunjung' yang tujuannya ingin melihat situasi Situ Gintung pasca-musibah. Bukannya menolong atau paling tidak bersimpati, malah banyak yang berfoto-foto ria seakan-akan tempat tersebut bukanlah sebuah lokasi musibah yang memakan puluhan korban.
Ironis memang, dari radio terdengar suara-suara relawan yang sangat 'repot' menghimbau para 'pengunjung' tersebut untuk pindah dari lokasi yang seharusnya menjadi akses untuk menyalurkan bantuan-bantuan.
Ironis karena di kala saudara-saudara kita sedang dalam masa sulit, sebagian dari kita malah bertindak seperti itu...

"Mereka ingin merasakan sensasinya. Merasakan sensasi saudara-saudaranya yang sedang susah. Merasakan sensasi kengerian melihat kiamat di satu tempat."
--Garin Nugroho
(seperti dikutip dari Kompas Minggu, 29 Maret 2009)

3.02.2009

"I love you so much it's retarded"

HA.
FINALLY after those years of finding anyone who shares the same taste in music. I finally got it, it's crazy. And everything is included in the movie of Nick & Norah's Infinite Playlist. Yeah, that's probably going to be my new friend with benefit: my pirated DVD of Nick and Norah's Infinite Playlist lol.
You should go watch that movie, the soundtrack is just SSSSMAZING :-D (amazing, I mean)

(I never thought I would be this random)

2.28.2009

Before

I get you into anything, I just erased my last post. I don't know why, but I thought it kinda sucked. I don't even think that I was posting what I wanted to post that time, so yeaaaah...

Mungkin, because I haven't write a long time in English (ga lama-lama banget juga sih, but still). So that is why my last post was somehow ridiculous, but anyways...

Karena kejenuhan (mostly because of school) yang gua rasa belakangan ini, jadi I thought it's better to post photos which I currently like! Haha, so here it is... *jeng-jeng*


Oasis (I wish I could watch their concert in HK :'))


Santorini, Greece (I would love to spend some time there, melepaskan segala kejenuhan sekolah hee)


Gaspard Ulliel (...speechless :s)

I apologize for all the mixed-up language yaaa :-)

xox



2.05.2009

J-1

Moi Journale

December 2008
I haven't tell you anything about ....