Before the year turns 2009, I thought it would be better if I write my last post for this year :-)
I am very thankful for what I have achieved and for all the time being in 2008, for sure 2008 has been an amazing year for me.
Things I love this year:
the word "LULUS" (all in capital and bold letters), no more chemistry and physics, both have made my year already.
However I am kinda sad to leave Visit Indonesia year 2008 behind :-(
Well for those of you who have made my days in 2008, I just want to say... thank you, since you've made this year more colorful than it supposed to be.
With love,
A
12.31.2008
12.02.2008
Diam
Apakah kau tahu?
Kurasa tidak
Lagipula bagaimana bisa sampai kau tahu?
Hampir tidak mungkin
Karena yang setiap hari terjadi
Hanyalah diam...
Dan yang bisa kulakukan
Hanyalah memandangimu
Sebuah pancaran sinar dari sang surya
Yang selalu menyinari hari-hariku
Memberiku semangat di kala susah
Motivasiku untuk
Well, pergi ke tempat tersebut
Andai saja kau tidak selalu diam...
Kurasa tidak
Lagipula bagaimana bisa sampai kau tahu?
Hampir tidak mungkin
Karena yang setiap hari terjadi
Hanyalah diam...
Dan yang bisa kulakukan
Hanyalah memandangimu
Sebuah pancaran sinar dari sang surya
Yang selalu menyinari hari-hariku
Memberiku semangat di kala susah
Motivasiku untuk
Well, pergi ke tempat tersebut
Andai saja kau tidak selalu diam...
11.19.2008
Sekali lagi, terima kasih
Aku masih ingat dengan jelas kejadian yang terjadi, tepat seminggu yang lalu.
Saat diriku bertemu dengan... Ina.
Ya, Ina adalah nama anak sebelas tahun itu. Menggunakan topi sambil membawa sebuah kencringan, setiap hari dari Senin sampai Minggu ia bernyanyi diiringi alat musik sederhana itu. Mengitari mobil-mobil mewah, sambil serta merta memandangi rumah-rumah nan megah di kawasan Pondok Indah, tepatnya perempatan lampu merah Citibank.
Setiap hari, sepulang sekolah, dengan tulus dan penuh senyuman ia melakukan pekerjaan tersebut--mengamen. Tidak peduli tentang peraturan daerah yang mengekang, keinginannya hanya satu, yaitu bisa beli buku sekolah dan juga membiayai sekolahnya.
Ayahnya sudah meninggal, sementara ibunya tidak bekerja, ketika ditanya mengenai apa yang ibunya sehari-hari lakukan, Ina menjawab "hanya di rumah". Ia adalah anak satu-satunya, dan karena latar belakang orangtuanya itu, mau tidak mau ia harus dapat membiayai dirinya sendiri.
Menurut penuturannya ia tidak memiliki "bos", ia memang hanya bekerja sendiri. Paling terkadang beberapa saudara sepupunya ikut.
Penghasilannya setiap hari rata-rata Rp 35.000, jumlah itu sudah cukup untuknya. Bekerja dari siang sepulang sekolah hingga kira-kira jam 7 malam. Lalu pulang kembali ke rumahnya di kawasan Pondok Pinang dan mengerjakan kewajiban-kewajibannya.
Ketika kutanya bagaimana ia ke 'tempat kerjanya' itu, ia menjawab dengan mobil angkutan umum. Sebentar ia pun kemudian tersenyum. Tersenyum tulus layaknya anak-anak sebayanya.
Mengingat peristiwa itu aku tersentak. Betapa malasnya aku belakangan ini, mengabaikan tugas-tugas yang ada, mengisi hari-hariku dengan penuh rasa malas, malas dan ya... malas. Tidak seharusnya aku seperti itu, dengan segala kemudahan serta kenyamanan yang telah diberikan..... Pantaskah aku mengeluh? Atas dasar apakah aku harus mengeluh? Pantaskah aku malas melakukan segala kewajibanku?
Oh Ina... coba saja kau tahu bagaimana berterimakasihnya aku padamu, aku tahu pasti kau juga akan senang...
Terima kasih Ina.
Aku bangga akan sosok sepertimu, seorang sosok yang tegar, tak kenal kata lelah apalagi menyerah, tulus, serta yang terutama selalu bersyukur akan segala yang telah didapat, seberapa sedikit pun itu....
Semoga sosok sepertimu lebih banyak menyelami kota Jakarta ini, di tengah metropolitan yang sibuk dan penuh orang-orang yang haus akan hal-hal duniawi, dikelilingi orang-orang pengeluh juga mereka yang mudah menyerah... dan mungkin salah satunya.... seperti diriku.
Saat diriku bertemu dengan... Ina.
Ya, Ina adalah nama anak sebelas tahun itu. Menggunakan topi sambil membawa sebuah kencringan, setiap hari dari Senin sampai Minggu ia bernyanyi diiringi alat musik sederhana itu. Mengitari mobil-mobil mewah, sambil serta merta memandangi rumah-rumah nan megah di kawasan Pondok Indah, tepatnya perempatan lampu merah Citibank.
Setiap hari, sepulang sekolah, dengan tulus dan penuh senyuman ia melakukan pekerjaan tersebut--mengamen. Tidak peduli tentang peraturan daerah yang mengekang, keinginannya hanya satu, yaitu bisa beli buku sekolah dan juga membiayai sekolahnya.
Ayahnya sudah meninggal, sementara ibunya tidak bekerja, ketika ditanya mengenai apa yang ibunya sehari-hari lakukan, Ina menjawab "hanya di rumah". Ia adalah anak satu-satunya, dan karena latar belakang orangtuanya itu, mau tidak mau ia harus dapat membiayai dirinya sendiri.
Menurut penuturannya ia tidak memiliki "bos", ia memang hanya bekerja sendiri. Paling terkadang beberapa saudara sepupunya ikut.
Penghasilannya setiap hari rata-rata Rp 35.000, jumlah itu sudah cukup untuknya. Bekerja dari siang sepulang sekolah hingga kira-kira jam 7 malam. Lalu pulang kembali ke rumahnya di kawasan Pondok Pinang dan mengerjakan kewajiban-kewajibannya.
Ketika kutanya bagaimana ia ke 'tempat kerjanya' itu, ia menjawab dengan mobil angkutan umum. Sebentar ia pun kemudian tersenyum. Tersenyum tulus layaknya anak-anak sebayanya.
Mengingat peristiwa itu aku tersentak. Betapa malasnya aku belakangan ini, mengabaikan tugas-tugas yang ada, mengisi hari-hariku dengan penuh rasa malas, malas dan ya... malas. Tidak seharusnya aku seperti itu, dengan segala kemudahan serta kenyamanan yang telah diberikan..... Pantaskah aku mengeluh? Atas dasar apakah aku harus mengeluh? Pantaskah aku malas melakukan segala kewajibanku?
Oh Ina... coba saja kau tahu bagaimana berterimakasihnya aku padamu, aku tahu pasti kau juga akan senang...
Terima kasih Ina.
Aku bangga akan sosok sepertimu, seorang sosok yang tegar, tak kenal kata lelah apalagi menyerah, tulus, serta yang terutama selalu bersyukur akan segala yang telah didapat, seberapa sedikit pun itu....
Semoga sosok sepertimu lebih banyak menyelami kota Jakarta ini, di tengah metropolitan yang sibuk dan penuh orang-orang yang haus akan hal-hal duniawi, dikelilingi orang-orang pengeluh juga mereka yang mudah menyerah... dan mungkin salah satunya.... seperti diriku.
11.04.2008
16
Thank you so much for everyone yang udah nyelametin, yang udah sms pagi-pagi, yang nelfonin, yang berkali-kali nyelametin, yang udah ngasih kado, yang nanyain terus mau kado apa. Thank you :-)
10.04.2008
Europe on Screen 2008!
October 25-31, 2008
@Erasmus Huis, CCF, Goethe Haus, IIC
Schedule
Saturday, October 25, 2008
13.00 SPECIAL SCREENING (limited audience)
15.00 Nousukausi (Johanna Vuoksenmaa. Finland. 2003. 98 min)
Ganco Cola (Erik Wirawan. Indonesia. 2008. 13 min)
17.00 Dutch Touch (Ulrike Helmer. Netherlands. 2006. 75 min) *trailer!
19.30 Weisse Lilien (Christian Frosch. Austria. 2007. 96 min) *trailer!
Undo (Jaka Wiradinata. Indonesia. 2007. 13 min)
Sunday, October 26, 2008
13.00 Peppermint (Costas Kapakas. Greece. 1999. 105 min)
15.00 Alice (Marco Martins. Portugal. 2005. 102 min)
17.00 Kroonjuwelen (Stunned Film. Netherlands. 2006. 75 min) *trailer!
Bom Cat Project 2004 (Kang Denih. Indonesia. 2004. 90 min)
19.30 Warszawa (Dariusz Gajewski. Poland. 2003. 104 min)
For more info please call 021-32727020
more schedule to be posted next week ; )
@Erasmus Huis, CCF, Goethe Haus, IIC
Schedule
Saturday, October 25, 2008
13.00 SPECIAL SCREENING (limited audience)
15.00 Nousukausi (Johanna Vuoksenmaa. Finland. 2003. 98 min)
Ganco Cola (Erik Wirawan. Indonesia. 2008. 13 min)
17.00 Dutch Touch (Ulrike Helmer. Netherlands. 2006. 75 min) *trailer!
19.30 Weisse Lilien (Christian Frosch. Austria. 2007. 96 min) *trailer!
Undo (Jaka Wiradinata. Indonesia. 2007. 13 min)
Sunday, October 26, 2008
13.00 Peppermint (Costas Kapakas. Greece. 1999. 105 min)
15.00 Alice (Marco Martins. Portugal. 2005. 102 min)
17.00 Kroonjuwelen (Stunned Film. Netherlands. 2006. 75 min) *trailer!
Bom Cat Project 2004 (Kang Denih. Indonesia. 2004. 90 min)
19.30 Warszawa (Dariusz Gajewski. Poland. 2003. 104 min)
For more info please call 021-32727020
more schedule to be posted next week ; )
9.24.2008
Emergency
It happened last Monday, like very early in the morning.
At around 1am I woke up, I couldn't sleep, my right ear hurt so badly that I couldn't even handle it myself. But I still tried to sleep, since I've got my mid-semester exam that day.
I know on weekend I wasn't feeling that well.
And for almost 2 hours I tried to sleep, but it turns out that my ear just felt worse. Then I thought I suppose to go to the E.R.
I woke my dad up, and he brought me to RSPI. There the nurse look into my ears, she told me that it was really red. After that the doctor came, and told me that I have a sore throat, and it effected to my ears. He just gave sme medications and told me to go home.
I was like "what?", and told him it still hurts. So the nurse gave me an eardrop. A few minutes later...
Suster : Gimana masih sakit ga?
A.M : Iya, masih... (dengan nada kesakitan)
Suster : Ya iya, emang kayak sambel, dikasih langsung pedes (maksudnya eardropnya juga dikasih ya ga langsung sembuh)-- nadanya serius, ga ketawa, so she wasn't joking at all
Grrrrrrrrrrrrr, dude she was super annoying, sumpah nyebelin abis. Bayangin suster, bilang kayak gitu, terus kenapa tadi pake nanya "masih sakit ga" segala. Ihhh, how stupid and obnoxious. Saat itu juga I felt like I just want to punch her right on her face (hahaha, okay I am being hyperbolic).
The next day, I went to visit my brother, who was being hospitalized for a night. And yes in the same hospital, and well.... susternya yang ngerawat juga nyebelin abis (long story...) ckckckc, gatau deh ya kenapa selama 2 hari berturut-turut gw ke RSPI, selalu ketemu suster-suster yang kayak gitu. Haha, tapi gitu-gitu the one who holds the record of the most nyebelin suster, masih tetep suster RSIB/Ramsay, because she was like oh-I-don't-know-what-to-say-anymore, like no comment (sangking nyebelinnya).
I hope RS-RS juga mikirin about their service juga :-) , ga cuman profit doaaang!
And still talking about hospital...
~
What I don't like about going to the doctor (di rumah sakit)
1. Pasti ga pernah on time, misalnya pas buat appointment dapet nomor 5, disuruh dateng jam 16.00, masuk ke ruangan dokternya belum tentu jam segitu(at least most of the time)
2. Sometimes, pas nanya ke bagian registrasi "berapa lama lagi ya, mbak?", jawabannya selalu "oh sebentar lagi kok..". Padahal ujung-ujungnya juga tetep aja harus nunggu sejaman. Hello! Sejaman itu ga sebentar ya Mbak
3. Dokternya sendiri juga ga selalu dateng on time, sometimes pasiennya udah ngantri banyak, dokternya belom dateng-dateng juga. Padahal jam prakteknya cuman sebentar...
Intinya why I don't like going to the doctor... jam karet banget !hahaha. Semua itu sebenernya cuman perkara waktu, yah hargain waktu pasien lah. Pasien kadang udah dateng nungguin, tapi most of the time selalu ga on time, itu sama aja kalo rs/dokter/those people itu ga ngehargain waktu pasien....
So for those yang mau jadi dokter/manajemen rs/those peopllleee, please note that :-)
Oh ya, at the end on Monday I still go to school, mau ga mau, soalnya gw ga mau susulan haha. Yah meskipun ke sekolah dengan mata ngantuk, karena emang gw ngantuk paraaaaah hari itu (ya iya lah ya, pulangnya dari rspi aja jam 4). But thankfully my ear felt better already.
At around 1am I woke up, I couldn't sleep, my right ear hurt so badly that I couldn't even handle it myself. But I still tried to sleep, since I've got my mid-semester exam that day.
I know on weekend I wasn't feeling that well.
And for almost 2 hours I tried to sleep, but it turns out that my ear just felt worse. Then I thought I suppose to go to the E.R.
I woke my dad up, and he brought me to RSPI. There the nurse look into my ears, she told me that it was really red. After that the doctor came, and told me that I have a sore throat, and it effected to my ears. He just gave sme medications and told me to go home.
I was like "what?", and told him it still hurts. So the nurse gave me an eardrop. A few minutes later...
Suster : Gimana masih sakit ga?
A.M : Iya, masih... (dengan nada kesakitan)
Suster : Ya iya, emang kayak sambel, dikasih langsung pedes (maksudnya eardropnya juga dikasih ya ga langsung sembuh)-- nadanya serius, ga ketawa, so she wasn't joking at all
Grrrrrrrrrrrrr, dude she was super annoying, sumpah nyebelin abis. Bayangin suster, bilang kayak gitu, terus kenapa tadi pake nanya "masih sakit ga" segala. Ihhh, how stupid and obnoxious. Saat itu juga I felt like I just want to punch her right on her face (hahaha, okay I am being hyperbolic).
The next day, I went to visit my brother, who was being hospitalized for a night. And yes in the same hospital, and well.... susternya yang ngerawat juga nyebelin abis (long story...) ckckckc, gatau deh ya kenapa selama 2 hari berturut-turut gw ke RSPI, selalu ketemu suster-suster yang kayak gitu. Haha, tapi gitu-gitu the one who holds the record of the most nyebelin suster, masih tetep suster RSIB/Ramsay, because she was like oh-I-don't-know-what-to-say-anymore, like no comment (sangking nyebelinnya).
I hope RS-RS juga mikirin about their service juga :-) , ga cuman profit doaaang!
And still talking about hospital...
~
What I don't like about going to the doctor (di rumah sakit)
1. Pasti ga pernah on time, misalnya pas buat appointment dapet nomor 5, disuruh dateng jam 16.00, masuk ke ruangan dokternya belum tentu jam segitu(at least most of the time)
2. Sometimes, pas nanya ke bagian registrasi "berapa lama lagi ya, mbak?", jawabannya selalu "oh sebentar lagi kok..". Padahal ujung-ujungnya juga tetep aja harus nunggu sejaman. Hello! Sejaman itu ga sebentar ya Mbak
3. Dokternya sendiri juga ga selalu dateng on time, sometimes pasiennya udah ngantri banyak, dokternya belom dateng-dateng juga. Padahal jam prakteknya cuman sebentar...
Intinya why I don't like going to the doctor... jam karet banget !hahaha. Semua itu sebenernya cuman perkara waktu, yah hargain waktu pasien lah. Pasien kadang udah dateng nungguin, tapi most of the time selalu ga on time, itu sama aja kalo rs/dokter/those people itu ga ngehargain waktu pasien....
So for those yang mau jadi dokter/manajemen rs/those peopllleee, please note that :-)
Oh ya, at the end on Monday I still go to school, mau ga mau, soalnya gw ga mau susulan haha. Yah meskipun ke sekolah dengan mata ngantuk, karena emang gw ngantuk paraaaaah hari itu (ya iya lah ya, pulangnya dari rspi aja jam 4). But thankfully my ear felt better already.
9.20.2008
Post, post, post!
This week started a little uneasy for me, well... that Monday tragedy (of me being late, like really late)... I don't even want to remember it, basically it's a first-and-last experience. End of story.
Anyways, in a week holiday is coming, so there's no reason I have to be upset about. Except thinking of my fabulous mid semester exam (well yes I am being sarcastic!), but thank God it's only for 5 days :-). So it's like 5 days to fight for and the whole week to be happy about (what a nice way illustrating it, A?).
**It has been soooooooo long, since I haven't write in English, so please apologize for grammar mistakes.
I would love to go to Berlin!
What made me so? Is it because of the Brandenburg Gate? No, not really. Or the very artsy Berlin Wall? Could be, but still it's not the actual reason. Then what?
Well a couple of hours ago I just watched Anthony Bourdain, when he was in Berlin, and so he went to this hotel which only have 30 rooms, but each if its rooms are designed differently. It's more like staying in a museum than a hotel, since its own unique installations.
It is the Propeller Island City Lodge designed by Lars Stroschen, he designed every room in the hotel (how cooool...) and all of them are custom made.
Well a couple of hours ago I just watched Anthony Bourdain, when he was in Berlin, and so he went to this hotel which only have 30 rooms, but each if its rooms are designed differently. It's more like staying in a museum than a hotel, since its own unique installations.
It is the Propeller Island City Lodge designed by Lars Stroschen, he designed every room in the hotel (how cooool...) and all of them are custom made.
PROPELLER ISLAND CITY LODGE. rooms, artworks & photos by Lars Stroschen 2003. all rights reserved.
I am really amazed looking at all the rooms [link], and also Stroschen's ideas and creativity making them. What a talented interior designer :-D
---------
It's better to be hate for who you are, than to be like for who you are not.
(such a strong statement...)
9.09.2008
Kata-kata Itu
Sekali, sekali saja
Kucoba, kucoba untuk berbicara
Tapi tak sepatah kata pun keluar
Kupaksakan mulutku untuk berbicara
Hatiku berdetak, berdetak dengan kerasnya
Hingga membuat otakku seakan-akan beku
Dirinya menatapku dengan biasa
Tapi aku masih tak bergeming
Bingung, akan melihat realita ini
Bingung mengenai apa yang sedang ia rasakan
Berbenih-benih hal tersebut menggrogoti hatiku
Sampai ke titik aku ingin memecahkan kaca yang ada didepanku
Tetapi, tidak, hal itu tidak terjadi
Dengan pelan dan tanpa ekspresi aku menjawab
Menjawab pertanyaannya itu dengan sebuah jawaban
Yang sangat klise, yang mungkin ia akan bingung
Karena dirinya tidak tahu, bahwa benih-benih itu sedang menggrogotiku
Kucoba, kucoba untuk berbicara
Tapi tak sepatah kata pun keluar
Kupaksakan mulutku untuk berbicara
Hatiku berdetak, berdetak dengan kerasnya
Hingga membuat otakku seakan-akan beku
Dirinya menatapku dengan biasa
Tapi aku masih tak bergeming
Bingung, akan melihat realita ini
Bingung mengenai apa yang sedang ia rasakan
Berbenih-benih hal tersebut menggrogoti hatiku
Sampai ke titik aku ingin memecahkan kaca yang ada didepanku
Tetapi, tidak, hal itu tidak terjadi
Dengan pelan dan tanpa ekspresi aku menjawab
Menjawab pertanyaannya itu dengan sebuah jawaban
Yang sangat klise, yang mungkin ia akan bingung
Karena dirinya tidak tahu, bahwa benih-benih itu sedang menggrogotiku
9.05.2008
These days.
These days have been pretty overwhelming, basically just too much things to do in once. I know you've probably heard me whining! haha. But anyways, tommorow is my Dad's birthday! Joyeux Anniversaire Daddd :D (whoops, not yet)
9.04.2008
After all
8.14.2008
Classroom Jokes
by Josephine
Guru Sejarah: Siapa yang membangun Candi Prambanan?
Josephine : Insinyur!
-
English Teacher: What are the senses?
X : Skin
English Teacher: And the function is?
X : to touch..
English Teacher: Exactly, what else?
Josephine : Lips!?
English Teacher: Okay, you mean mouth.... and the function is to?
Josephine : to kiss!!!!
*Please note that all of these jokes are 100% joking and based on a humoric sense (d-oh!)
Guru Sejarah: Siapa yang membangun Candi Prambanan?
Josephine : Insinyur!
-
English Teacher: What are the senses?
X : Skin
English Teacher: And the function is?
X : to touch..
English Teacher: Exactly, what else?
Josephine : Lips!?
English Teacher: Okay, you mean mouth.... and the function is to?
Josephine : to kiss!!!!
*Please note that all of these jokes are 100% joking and based on a humoric sense (d-oh!)
7.29.2008
Tragic. Tragis? (Bag. 1)
Pernikahan Adinda B. yang notabene adalah keponakan dari Aburizal B. (yang keluarganya adalah yang terkaya di Indonesia, menurut majalah Forbes tahun 2007) marak akan kontroversi, tetapi toh pernikahan mereka sudah terlaksana Jumat (25/7). Bagaimanapun sudah banyak media dan juga forum di dunia maya ini yang kerap mengomentari, dan saya rasa sah-sah saja masyarakat banyak yang berbuat demikian. Malah bagus, karena itu artinya sudah banyak rakyat yang sadar dan kritis. Lagipula menurut saya sangat tragis, bahwa dimana sekarang ini para korban lumpur Lapindo masih susah untuk makan, dan masalah lumpur masih belum terselesaikan tuntas. Sementara pihak mereka, menyelenggarakan pesta yang yah-Anda-bisa-nilai-sendiri...
Berikut komentar-komentar orang mengenai pernikahan tersebut (it's something good to reflect on)
Jumat, 25/07/2008 08:52 WIB
Pernikahan Mewah Adinda Bakrie Hancurkan Hati Korban Lapindo
Rafiqa Qurrata A - detikNews
Jakarta - Hari ini boleh jadi hari bahagia bagi Adinda Bakrie. Tetapi bagi korban lumpur Lapindo, hari pernikahan mewah keponakan Aburizal Bakrie ini merupakan pertunjukan kekejaman.( fiq / ken )
Jumat, 25/07/2008 16:08 WIB
Korban Lumpur Siapkan Kado Spesial untuk Adinda Bakrie
Ken Yunita - detikNews
Jakarta - Pernikahan keponakan Aburizal Bakrie, Adinda Bakrie yang konon super mewah membuat hati para korban lumpur Lapindo menangis. Meski begitu, mereka akan menyiapkan kado pernikahan yang spesial. (betapa baiknya para korban lumpur Lapindo!)
(ken/iy)
26th July 2008, 11:04
Corin
Addict Member
Orang kaya enggak tahu diri, mereka itu kaya dari rakyat juga...mudah2 an dapat karma nya dari korban Lapindo.Enak yach pesta mewah, ada makanan enak..coba lihat korban Lapindo..mau makan yg normal aja (3 kali sehari) susah..boro2 yg bergizi.
Mirisnya lihat nasib rakyat Indo,cuma pejabatnya doang yg makin makmur, DPR tukang korupsi, kejaksaan sama juga , dept Agama juga sama bonyoknya..banyak yg cerai and nikah siri , enggak bisa buat hukum yg mewakili kaum perempuan Indonesia.
26th July 2008, 11:07
donitafulla
Addict Member
pesta gitu ga ada manfaatnya. mending ngasih makan orang yg kelaparan..balita busung lapar...sempat ada berita kan ibu hamil dan anaknya meninggal krn kelaparan. kok pada ga sadar ya orang2 kaya indonesia.. pesta pora semalam dua malam...akhirnya cuman jadi feses di wc doang. kalo berbagi dgn sesama kan lebih baik...dapat doa yg lebih makbul pula.
~to be continued...
Berikut komentar-komentar orang mengenai pernikahan tersebut (it's something good to reflect on)
Jumat, 25/07/2008 08:52 WIB
Pernikahan Mewah Adinda Bakrie Hancurkan Hati Korban Lapindo
Rafiqa Qurrata A - detikNews
Jakarta - Hari ini boleh jadi hari bahagia bagi Adinda Bakrie. Tetapi bagi korban lumpur Lapindo, hari pernikahan mewah keponakan Aburizal Bakrie ini merupakan pertunjukan kekejaman.( fiq / ken )
Jumat, 25/07/2008 16:08 WIB
Korban Lumpur Siapkan Kado Spesial untuk Adinda Bakrie
Ken Yunita - detikNews
Jakarta - Pernikahan keponakan Aburizal Bakrie, Adinda Bakrie yang konon super mewah membuat hati para korban lumpur Lapindo menangis. Meski begitu, mereka akan menyiapkan kado pernikahan yang spesial. (betapa baiknya para korban lumpur Lapindo!)
(ken/iy)
26th July 2008, 11:04
Corin
Addict Member
Orang kaya enggak tahu diri, mereka itu kaya dari rakyat juga...mudah2 an dapat karma nya dari korban Lapindo.Enak yach pesta mewah, ada makanan enak..coba lihat korban Lapindo..mau makan yg normal aja (3 kali sehari) susah..boro2 yg bergizi.
Mirisnya lihat nasib rakyat Indo,cuma pejabatnya doang yg makin makmur, DPR tukang korupsi, kejaksaan sama juga , dept Agama juga sama bonyoknya..banyak yg cerai and nikah siri , enggak bisa buat hukum yg mewakili kaum perempuan Indonesia.
26th July 2008, 11:07
donitafulla
Addict Member
pesta gitu ga ada manfaatnya. mending ngasih makan orang yg kelaparan..balita busung lapar...sempat ada berita kan ibu hamil dan anaknya meninggal krn kelaparan. kok pada ga sadar ya orang2 kaya indonesia.. pesta pora semalam dua malam...akhirnya cuman jadi feses di wc doang. kalo berbagi dgn sesama kan lebih baik...dapat doa yg lebih makbul pula.
~to be continued...
7.21.2008
Hmmm..
"Bila ingin membangun sebuah negara yang demokratis, biarkanlah rakyat menjadi kritis!"
-A.M
Juga bagi mereka yang berperan 'penting' di PLN, daripada sibuk membuang BANYAK waktu ngurusin pemadaman listrik. Lebih baik membuang BANYAK waktu untuk mencari energi alternatif. Hasilnya lebih jelas terjamin.
////////////
Laugh or Get Mad
Sepercik percakapan seorang jaksa agung pidana khusus berinisial KYR dengan Artalyta.
Bapak KYR: baca rakyat merdeka gak?
Ibu Artalyta: ah rakyat merdeka mah gak usah dibaca!
(oh gitu ya, Bu? Tapi giliran 'Rakyat Melarat' malah harus dibaca!??)
7.17.2008
Kapan?
Keindahan itu masih berada di angan-angan
Di atas awan-awan dimana burung dan pesawat ada
Di tempat dimana tidak banyak orang tahu
Sebuah tempat yang amat terpencil
Hanya tidak semuanya bisa mencapainya
Termasuk diriku saat ini
Ketika semua itu hanya berada di tempat yang sama
Kapankah hal tersebut bisa menjadi kenyataan?
Lalu bila perasaan sudah tak bisa dibohongi lagi
Kapan akan mendapat sebuah balasan?
Sebuah pertanyaan satu kata yang klise
Kapan?
Belum juga berhenti menghantuiku
Meski itu membutuhkan sebuah proses
Aku percaya pasti hari itu akan datang juga
Hanya belum tahu kapan
Aku pun hanya bisa menunggu dan menunggu
Menunggu balasan dan jawaban
Kapan?
Aku hanya bisa bersabar
Jakarta, 17 Juli 2008
Di atas awan-awan dimana burung dan pesawat ada
Di tempat dimana tidak banyak orang tahu
Sebuah tempat yang amat terpencil
Hanya tidak semuanya bisa mencapainya
Termasuk diriku saat ini
Ketika semua itu hanya berada di tempat yang sama
Kapankah hal tersebut bisa menjadi kenyataan?
Lalu bila perasaan sudah tak bisa dibohongi lagi
Kapan akan mendapat sebuah balasan?
Sebuah pertanyaan satu kata yang klise
Kapan?
Belum juga berhenti menghantuiku
Meski itu membutuhkan sebuah proses
Aku percaya pasti hari itu akan datang juga
Hanya belum tahu kapan
Aku pun hanya bisa menunggu dan menunggu
Menunggu balasan dan jawaban
Kapan?
Aku hanya bisa bersabar
Jakarta, 17 Juli 2008
7.16.2008
Boom-back-to-skewl
Girl:School is sss...kewwwl!?
Boy: Is it? ...
Girl:..........
-
It seems to be ended up to an oh-yes-I-don't-know answer.
=====
////After 31 days to be exact having my no-school-time, this Monday I'm finally back to school (again). It's fun being in eleventh grade, especially the fact that I don't have to face my chemistry and physics books was just great. Although I still have to face my other 'enemy'-- the subject called T.I.K -_- *screaming OH WELL..*
Lately I felt like since high school time just turns around so fast, or maybe I would even say too fast. It's like I was just entered tenth grade, and now I'm eleventh already! Ha!
Belakangan ini I've found some interesting books to read. And I also reccomend you to read it : )
(all in Indonesian)
1. 40 Days in Europe - Maulana M. Syuhada
Cerita tentang usaha serta jerih payah KPA 3 (kelompok angklung SMAN 3 Bandung) untuk tetap mempertunjukkan alat musik angklung serta indahnya kebudayaan Indonesia di Eropa. Mulai dari awal mulanya hingga anggota mereka meneteskan air mata saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di negeri orang.
2. Keliling Eropa 6 Bulan Hanya dengan $1.000 - Marina S.K.
For those who love to travel, this is a must read! Moreover, buat mereka juga yang sangat menginginkan sebuah petualangan seru menjadi seorang solo traveler. Marina juga menceritakan tentang para 'tebengannya' disana yang kebanyakan juga bergabung di HC.
3. C'est La Vie - Fanny Hartanti
(Don't get it wrong, buku ini bukan tentang C'est La Vienya Martin Solveig!)I haven't read it that much, tapi cara dan gaya penulisannya sangat menarik untuk dibaca. It's a book which makes you want to read it again and again.
Boy: Is it? ...
Girl:..........
-
It seems to be ended up to an oh-yes-I-don't-know answer.
=====
////After 31 days to be exact having my no-school-time, this Monday I'm finally back to school (again). It's fun being in eleventh grade, especially the fact that I don't have to face my chemistry and physics books was just great. Although I still have to face my other 'enemy'-- the subject called T.I.K -_- *screaming OH WELL..*
Lately I felt like since high school time just turns around so fast, or maybe I would even say too fast. It's like I was just entered tenth grade, and now I'm eleventh already! Ha!
Belakangan ini I've found some interesting books to read. And I also reccomend you to read it : )
(all in Indonesian)
1. 40 Days in Europe - Maulana M. Syuhada
Cerita tentang usaha serta jerih payah KPA 3 (kelompok angklung SMAN 3 Bandung) untuk tetap mempertunjukkan alat musik angklung serta indahnya kebudayaan Indonesia di Eropa. Mulai dari awal mulanya hingga anggota mereka meneteskan air mata saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di negeri orang.
2. Keliling Eropa 6 Bulan Hanya dengan $1.000 - Marina S.K.
For those who love to travel, this is a must read! Moreover, buat mereka juga yang sangat menginginkan sebuah petualangan seru menjadi seorang solo traveler. Marina juga menceritakan tentang para 'tebengannya' disana yang kebanyakan juga bergabung di HC.
3. C'est La Vie - Fanny Hartanti
(Don't get it wrong, buku ini bukan tentang C'est La Vienya Martin Solveig!)I haven't read it that much, tapi cara dan gaya penulisannya sangat menarik untuk dibaca. It's a book which makes you want to read it again and again.
My Current Playlist
My Man is a Mean Man - Stefanie Heinzmann
Let’s Start From Here – Joanna Wang
I Wonder - Blondelle*
Sleepless – Until June
What I’ve Done – Until June
*: too bad they broke up, padahal I really like Sam Stewart & Will Cameron Jr.--they're just too awesome to be true! haha
6.12.2008
Go Wonky Pop!
You give me 10.000 nights of thunder
But I will give them all back to you
'Cause you're so ooh, (du-du-du-du)
You're so ahh,(du-du-du-du)
You're so cool!
-10,000 Nights of Thunder, Alphabeat
For those who love listening to Wonky Pop, I recommend you to listen to this very upbeat and cheerful song
from Alphabeat, called '10,000 Nights of Thunder. One word--a-muh-zeeeeeng! (amazing)
Too bad that they haven't got their CD here. I've tried to find them in Aksara, but they don't have it (yet).
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥"You came like a thief in the night and stole my heart"
"Yeah love is an ocean of sweet emotion"
5.05.2008
Sekolah: Mengejar Impian atau Mengejar Nilai?
Sepintas pertanyaan itu seperti selalu merasuk pikiranku. Belakangan ini, yang ada di dalam hanyalah kata-kata penyemangat--untuk terus belajar. Aduh, nilai Biologi masih dibawah SKBM, hmm besok harus belajar lagi. Latian Mat belom dikerjain, padahal besok udah due date-nya, nanti malem harus dikerjain, soalnya kan nilai ulangan. PR Ekonomi juga belom selesai, nanti pulang sekolah harus langsung diselesein, nanti bakal dinilai soalnya, apalagi besok ulangan... jeng...jeng...kimia! Nilai kimia, juga masih jauh di bawah SKBM.
Seperti ituuuu saja, yang selalu menguntai otak saya. Seakan-akan, diri saya sedang mengejar nilai, dan nilai itu seperti tujuan utama untuk... well, naik kelas dan mendapat jurusan di kelas 2 nanti (saya sekarang duduk di kelas 1 SMA). Mungkin bisa diibaratkan seperti ini: seorang pelajar yang telat bangun, lalu ia harus mengejar bus terakhir yang akan membawanya ke sekolah. Tetapi bus itu sudah terlanjur jauh, dan pelajar tersebut masih tetap berusaha sekuat tenaga untuk mengejar bus tersebut.
Semenjak itu, diri saya juga terus bertanya-tanya. Jadi apa sebenarnya yang saya lakukan setiap hari? Pergi ke sekolah, untuk berusaha mendapat pendidikan yang baik, dan mengejar impian serta mimpi saya. Atau mengejar nilai, yang rasanya belum sampai-sampai juga?
Pertanyaan itu seperti sebuah untaian benang yang masih kusut.
Lalu saya teringat akan kalimat ini : Learning is a journey, not a race! Sepertinya kalimat itu adalah jawaban yang tepat bagi pertanyaan saya, pembelajaran di sekolah itu seharusnya adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan. Sebuah perjalanan akan proses belajar, bukan sebuah perlombaan akan 'mengejar nilai'.
Dan bahwa perjalanan tersebutlah yang akan membawa kita ke 'impian' atau cita-cita kita,
bukan perlombaan akan mendapat nilai yang bagus terus.
Tetapi faktanya, hal tersebut belum terjadi. Bila dilihat, masih banyak sekolah-sekolah, di Indonesia khususnya, yang mengacu pada 'mengejar nilai'. Konsep belajar yang masih melihat
hasil akhir(atau nilai), bukan proses belajarnya. Lihat saja UN atau ujian nasional, yang tahun ini
sudah diberlakukan pada murid setingkat sekolah dasar (SD). Dan juga diberlakukan pada
tingkat SMP dan SMA.
Supaya bisa mendapatkan ijazah dari negara (pemerintah, lebih tepatnya), yang dilihat hanyalah hasil akhir, bukan proses belajar selama 12 tahun yang telah ditempuh (bagi murid SMA), atau 9 tahun (bagi murid SMP), dan 6 tahun (bagis murid SD). Menurut saya, hal tersebut masih jauh
dari pendidikan yang ideal. Saya jadi berpikir, kalau para pahlawan pendidikan Indonesia, seperti R.A. Kartina serta Ki Hadjar Dewantara maish hidup, kira-kira apa yang akan mereka katakan mengenai pendidikan Indonesia saat ini? Well, kalau pertanyaan tersebut, tidak ada yang bisa menjawabnnya, kecuali mereka sendiri...
Seperti ituuuu saja, yang selalu menguntai otak saya. Seakan-akan, diri saya sedang mengejar nilai, dan nilai itu seperti tujuan utama untuk... well, naik kelas dan mendapat jurusan di kelas 2 nanti (saya sekarang duduk di kelas 1 SMA). Mungkin bisa diibaratkan seperti ini: seorang pelajar yang telat bangun, lalu ia harus mengejar bus terakhir yang akan membawanya ke sekolah. Tetapi bus itu sudah terlanjur jauh, dan pelajar tersebut masih tetap berusaha sekuat tenaga untuk mengejar bus tersebut.
Semenjak itu, diri saya juga terus bertanya-tanya. Jadi apa sebenarnya yang saya lakukan setiap hari? Pergi ke sekolah, untuk berusaha mendapat pendidikan yang baik, dan mengejar impian serta mimpi saya. Atau mengejar nilai, yang rasanya belum sampai-sampai juga?
Pertanyaan itu seperti sebuah untaian benang yang masih kusut.
Lalu saya teringat akan kalimat ini : Learning is a journey, not a race! Sepertinya kalimat itu adalah jawaban yang tepat bagi pertanyaan saya, pembelajaran di sekolah itu seharusnya adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan. Sebuah perjalanan akan proses belajar, bukan sebuah perlombaan akan 'mengejar nilai'.
Dan bahwa perjalanan tersebutlah yang akan membawa kita ke 'impian' atau cita-cita kita,
bukan perlombaan akan mendapat nilai yang bagus terus.
Tetapi faktanya, hal tersebut belum terjadi. Bila dilihat, masih banyak sekolah-sekolah, di Indonesia khususnya, yang mengacu pada 'mengejar nilai'. Konsep belajar yang masih melihat
hasil akhir(atau nilai), bukan proses belajarnya. Lihat saja UN atau ujian nasional, yang tahun ini
sudah diberlakukan pada murid setingkat sekolah dasar (SD). Dan juga diberlakukan pada
tingkat SMP dan SMA.
Supaya bisa mendapatkan ijazah dari negara (pemerintah, lebih tepatnya), yang dilihat hanyalah hasil akhir, bukan proses belajar selama 12 tahun yang telah ditempuh (bagi murid SMA), atau 9 tahun (bagi murid SMP), dan 6 tahun (bagis murid SD). Menurut saya, hal tersebut masih jauh
dari pendidikan yang ideal. Saya jadi berpikir, kalau para pahlawan pendidikan Indonesia, seperti R.A. Kartina serta Ki Hadjar Dewantara maish hidup, kira-kira apa yang akan mereka katakan mengenai pendidikan Indonesia saat ini? Well, kalau pertanyaan tersebut, tidak ada yang bisa menjawabnnya, kecuali mereka sendiri...
4.15.2008
Meja
Mejaku terletak di sampingnya
Seminggu penuh ku duduk di sampingnya
Mengamati bagaimana caranya
Menghitami lembaran biru
Diam-diam ku menatapinya
Tanpa sepengetahuan dirinya
Hingga saat aku mengetahui
Sebuah rahasia yang bahkan gurunya
Tidak akan tahu sampai detik ini
Rahasia atas apa yang ia telah lakukan
Selama seminggu itu...
Seminggu penuh ku duduk di sampingnya
Mengamati bagaimana caranya
Menghitami lembaran biru
Diam-diam ku menatapinya
Tanpa sepengetahuan dirinya
Hingga saat aku mengetahui
Sebuah rahasia yang bahkan gurunya
Tidak akan tahu sampai detik ini
Rahasia atas apa yang ia telah lakukan
Selama seminggu itu...
4.14.2008
French Film Festival 2008
For the thirteenth time, the French Film Festival 2008 is showing various genres of movie, and this year they've got more of 'family-friendly' ones. But I have to say, French romantic comedy is the one that attract me most :-)
Ma vie...
French version, Subtitle in english, romance comedy.
Marie Gillain, Gilles Lelouche
Produced by: Marc Gibaja (2007)
In romantic comedies, when a man meets a woman whom he was crazy in love at the age of nine, it is obvious that these two will kiss each other at the end of the film and that it will be nice and moving. But life is not a romantic comedy...
Blitz Megaplex : 19 avril, 19h00
Pondok Indah 21: 17 avril, 19h30
For more info please visit http://www.sinemaperancis.com/
Ma vie...
French version, Subtitle in english, romance comedy.
Marie Gillain, Gilles Lelouche
Produced by: Marc Gibaja (2007)
In romantic comedies, when a man meets a woman whom he was crazy in love at the age of nine, it is obvious that these two will kiss each other at the end of the film and that it will be nice and moving. But life is not a romantic comedy...
Blitz Megaplex : 19 avril, 19h00
Pondok Indah 21: 17 avril, 19h30
For more info please visit http://www.sinemaperancis.com/
2.28.2008
Talking about street style (Part I)
Everytime I am 'surfing' the internet, there are always new street style blogs I've found. But here are some of my fave street style blogs (I'm sure you'll love 'em) ;D
Street Peeper
Worldwide street style from London and even Jakarta♥♥!
The Cool Hunter
Street style from over 20 cities in the world
Hel Looks
Helsinki street style
Face Hunter
More intense fashion style from Parisss!
and still more to come!!!
Street Peeper
Worldwide street style from London and even Jakarta♥♥!
The Cool Hunter
Street style from over 20 cities in the world
Hel Looks
Helsinki street style
Face Hunter
More intense fashion style from Parisss!
and still more to come!!!
2.27.2008
Fashion Inspiration
Vanessa Hudgens & Ashley Tisdale(with her favorite Chanel Bag)
Chanel Vintage Curved Flap Quilted Bag is always a trend! ;-)
Item: Pasar Baroe
Mary-Kate Olsen in her biggie shirt and Red Wayfarer
Western-style Shirt
Item: Hui Gu Niang, Causeway Bay - Hongkong
Red Wayfarer
Item: FredFlare.com (they got lotssssaa fabulous stuffs--seriously!)
Randomicity
Free Counter
I♥♥♥her hairstyle :D
I would love to have my haircut like that, but I still need to wait for sometime. Since my hair isn't long enough, so yeah... just need to be more patient :)
Listening to: Colbie Caillat - Bubbly (wonderful song!)
2.23.2008
After 8 Days of Not Seeing Mr. X
These days have been berry-berry(it's not beri-beri, it's just the way I say very-very) squiggly(meaning--complicated), but in a good way. With a pile of texbooks waiting to be read, I'm still here begging for no-textbooks-allowed-time.
Langganan:
Postingan (Atom)