1.26.2010

Kejadian

Saya baru saja merayakan 5 bulan saya berada di Norwegia. Senang dan sekaligus sedih. Tidak perlu dijelaskan mengapa. Tapi intinya saya menikmati hari-hari saya disini, meskipun tidaklah selalu mudah tentunya.
Hal-hal yang membuat bibir saya langsung senyum pasta gigi adalah ketika orang-orang terdekat saya disini bilang, "Kamu layaknya seorang orang Norwegia" atau "I think that you are Scandinavian at heart". Saya belum tahu pasti apa yang membuat beberapa orang berkata seperti itu, tetapi yang pasti saya senang ketika orang-orang mengatakan hal-hal tersebut ke saya, baik secara langsung atau tidak. Tetapi lebih dari itu semua saya setiap harinya makin bangga dilahirkan sebagai orang Indonesia :-)
Sudah begitu banyak kejadian yang terjadi dalam tempo 5 bulan ini, dan kejadian yang paling saya ingat adalah kejadian-kejadian yang 'tidak biasa' terjadi dalam hidup saya. Hal tersebut membuat saya jadi berpikir, ada bagusnya juga bila kita melenceng sedikit dari masyarakat, biar diingat sama orang hahaha.
Kejadian Mengenai Usia
Kejadian yang pertama terjadi saat saya baru saja memulai perjalanan saya. Ketika saya baru memasuki pesawat dari Singapura menuju London, sambil memberikan sebuah senyuman saya menunjukan tiket pesawat kepada pramugari maskapai Inggris itu. Sekian detik berlalu tiba-tiba di tangan saya sudah ada 2 buah goodie pack untuk anak-anak. Saya tidak bisa bilang apa-apa lagi selain "terima kasih". Saya jadi berpikir, apakah wajah saya sekanak-kanak itukah? Hahaha, yang penting pikiran saya tidak.
Kejadian berikutnya adalah minggu lalu, ketika menghadiri perayaan sabuk baru klub Tae Kwon Do adik saya disini. Kami semua, anak-anak yang ikut Tae Kwon Do beserta segenap keluarganya masing-masing makan siang di sebuah restoran yang menyajikan pizza sebagai menu utamanya. Belum lama saya duduk, di depan saya anak perempuan yang berusia sekitar 8-9 tahun bertanya ke adik saya"apakah itu (menoleh ke saya) ibu kamu?". Saya dan adik saya pun spontan tertawa. Adik saya pun menjelaskan kepada anak perempuan itu, "bukan dia kakak saya dari Indonesia. Kalaupun dia ibu saya akan menjadi sangat aneh, karena itu artinya dia melahirkan saya ketika dia berusia 5 tahun". Hahaha, sekarang saya jadi bertanya, apakah wajah saya setua itukah?
Kejadian Mengenai Penggunaan Uang Jajan
Di sebuah akhir pekan, ketika saya pergi ke pasar swalayan saya melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 8-9 tahunan berdiri di depan sebuah kasir. Bukan kasir pasar swalayannya, tetapi di kasir bagian penjualan lotere. Saya diam-diam perhatikan, dia membeli sebuah lotere senilai kr 25. Lotere biasa, yang tinggal 'digosok' menggunakan koin. Tidak lebih dari satu menit, ia langsung 'menggosok' loterenya, lalu kembali menuju kasir bagian lotere. Tampang-tampangnya ia hanya menang antara kr 25 atau kr 50. Lucu-lucu saja. Saya jadi ingat mengenai sebuah kejadian di Jakarta, sekitar satu tahun lalu. Ketika beberapa anak pengamen jalanan bermain 'judi' dan dijebloskan ke penjara. Coba mereka tinggal disini, pasti tidak akan berurusan dengan polisi.
Disini lotere itu sebuah hal yang segenap lapisan usia gemari, bukan hanya untuk yang 'tua-tua' saja. Kadang untuk hadiah ulang tahun misalnya, orang kasih lotere sebagai hadiah. Bisnis 'pembuatan lotere' disini maju, sejalan dengan ekonominya yang juga maju.
(Bersambung)

10.24.2009

Nordlys

Jeg har se Nordlys (Aurora Borealis) i Torsdag kveld. De var veldig hyggelig!
I have seen the Northern Lights in Thursday. They were very beautiful!





Still have to work hard taking their pictures though :-)

10.10.2009

My Journey (Departure and Arrival)

Ga kerasa udah hampir 2 bulan aja disini, time goes really fast here. Ga kerasa juga tiba-tiba salju udah sampai ke Harstad :-) Sebelum waktu berjalan terlalu cepat, I thought I better write something about my first month (terinspirasi dari blognya Sascha).

20 Agustus 2009
Leaving Jakarta, setelah makan siang bareng keluarga saya langsung ciao ke Cengkareng. Ga ada temen yang nganterin ke airport, but that's no biggie. The most important is that my family was there for me, including mormor (Norwegian for grandma from your mother's side). And so the journey begins, flight routenya: Jakarta-Singapore-London-Oslo agak muter-muter sih jadinya, tapi London gitu loh hahaha.

Di Changi saya dianggap UM, (padahal kirain sebelumnya ga, kan udah 16 :p ternyata kata mbaknya batas umurnya 17, oh well). Jadilah terperangkap di tempat yang namanya Special Lounge, yang isinya kalo ga anak-anak dibawah umur, orang tua yang sulit jalan jauh-jauh. Tapi enaknya pas harus re check-in saya ga perlu ngantri, diantriin loh sama mbaknya (petugas Changi maksudnya). Jadi saya tinggal duduk-duduk aja dan bilang "could you please get my seat in the aisle, thanks". Eh enak-enak duduk petugas check-innya yang rada-rada, katanya "you might need visa to transit in Heathrow". Aduh, please deh mboke jelas-jelas di pasport saya udah ditulis "+1 Transit Schengen". Setelah penjelasan dari saya dan trial si petugas check-in tersebut telpon ke officer yang lain nanyain bisa atau ga, baru deh saya selesai check in.


Menunggu beberapa menit di Special Lounge was boring. Padahal plan saya sebelumnya maunya jalan-jalan di Changi. Jadi saya tanya deh ke mbak yang jaga disitu boleh jalan-jalan ga, terus katanya boleh tapi saya harus pake stiker bulat warna kuning yang tulisannya "I am being assisted", how silly! Tapi apa boleh buat daripada harus cengo di lounge.

21 Agustus 2009
Dari Changi next was Heathrow! Sampe disana pagi-pagi buta (ga juga sih jam 6an), dari terminal 4 saya harus pindah ke terminal 5 naik bus bandara. Saya kira paling cuman berapa menit, ternyata dari terminal 4 ke terminal 5 naik bus 18 menit! Oh well, but it was good sekalian liat-liat a little part of London. Di Heathrow saya ga perlu diassist lagi (coba dari Changi kayak gitu, dasar Asia hahaha) jadi I was looking around through Harrods, HMV(and as always they got cool CDs in HMV), and yeah it was pricy as you'd guessed. Di sela-sela lagi jalan-jalan saya denger panggilan untuk flight BA ke Brussels, dalem hati wah pasti itu gengnya Hanif, Angata sama Rhoni. Tadinya sempet mikir untuk ke gatenya, tapi ga mungkin juga orang udah dipanggil suruh naik ke pesawat hahaha.

And so I had my flight to Gardermoen, finally! Di dalem pesawat sempet coba liat-liat siapa tau ada anak AFS juga satu pesawat, tapi ternyata ga. Sampe di Gardermoen yang futuristik itu saya langsung disambut oleh mbak-mbak dan mas-mas AFS Norway yang semua berpolo-shirt biru. Langsung deh melebarkan bibir dan tersenyum lebar.

"Hi" sapa saya sambil memberi senyum Pepsodent.

"Hi, so you are.... (sambil liat-liat berkas) the only one from Indonesia?" tanya salah satu mbak AFS.

"Yes I am".

"Velkommen til Norge, welcome to Norway".

Saat itu juga lagu Here I Am-nya Bryan Adams berdengung di kuping saya, it's a new world, it's a new start...


Dari situ ketemu sama anak-anak rombongan 1 lainnya, yang udah ada disitu dari US, Finland, dan negara lain yang saya belum ingat. But anyways, beberapa menit kemudian anak-anak Belgie dateng. Kami semua dikasih jus kotak sama pisang (aduh padahal lagi laper-lapernya jam makan siang tuh, waktu itu hampir jam 12). Tapi apa boleh buat, daripada harus beli makanan yang mahal di airport. Abis makan dan kenalan sama anak-anak lain, saya diajak main game yang namanya saya lupa tapi kalo dikasih liat pasti inget lagi, sama anak-anak Belgie. At first I was doing kinda good, tapi setelah itu pusing juga ngeliatin kartu-kartu yang gambarnya mirip-mirip itu dalam keadaan perut lapar.



Pas main game, salah satu anak Belgie bilang ke saya "you see them (melihat ke arah anak-anak US) we can already tell that they are Americans!"

"Hahaha, yes that's right" jawab saya, bukan bermaksud stereotyping juga, but seriously pas di airport you can really tell that they are from the US, keliatan aja hehehe.

Sekitar jam 1, kami dibriefing untuk siap-siap naik bus dan dikasih tau juga kalo campnya bakalan di sebuah military camp! How cool ya, ga lama busnya dateng and guess what it was a double-decker bus!

First post

Second post

(Bersambung)

10.04.2009

Marit Larsen


The best concert I have ever went. Seriously. Wonderful voice, got to be in the first row, plus bilder med hun, autograf og poster :-)






Ting




Art is really everywhere.-

10.01.2009

Sekolah Disini (1)

Idealnya saya menulis ini pas hari pertama sekolah, tapi well apa boleh buat sudah sebulan saya sekolah! Hehehe.


Sekolah saya namanya Heggen Videregående Skole, setara SMA di Indonesia. Disini sekolah bukan 12 tahun kayak di Indonesia, tapi 13 tahun, soalnya SDnya 7 tahun (lama yaaa hahaha). Dan untuk pembagian kelasnya, dilihat tahun kelahiran. Karena saya lahir tahun 1992, jadi saya masuk kelas 12 atau kelas Vg2 barengan sama anak-anak kelahiran 1992 lainnya :-) Di Heggen bisa pilih mau masuk kelas seni, musik dan drama atau kelas dengan pelajaran 'biasa' (maksudnya pelajaran 'biasa'). Saya masuk ke pilihan yang kedua.

Kelas saya sekarang 2STC, meskipun begitu sekolah disini itu moving class. Hanya pelajaran-pelajaran 'pokok' aja saya ke 'kelas' saya bareng anak-anak sekelas (kelas Bahasa Norwegia, Sejarah dan Olahraga). Pelajaran sisanya saya bebas memilih pelajaran apa saya yang saya mau, menyenangkan bukan? Jadilah saya pilih semua pelajaran samfunnsfag(pelajaran IPS). Kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris kurang lebih inilah pelajaran-pelajaran yang saya pilih:




  • History and Philosophy


  • Sosiology and Social Antropology


  • Social Economics


  • Entrepreneurship and Business


Setiap hari bila saya ada kelas di periode pertama, sekolah mulai jam 8.20, dan bila ada kelas di periode terakhir saya pulang jam 15.20 . Secara garis besar setiap hari kalau 'full' ada 4 periode, masing-masing 90 menit alias 1,5 jam. Dan diantara setiap pelajaran ada break 15 menit. Istirahat makan siang 30 menit. Asyik mengasyik, bukan? Coba sekolah di Indonesia kayak gini, saya pasti jatuh hati pergi ke sekolah hahaha.

Kadang seperti 'every other week' in Friday saya cuman punya 1 kelas, itu juga mulainya jam 10.05, jadi hari Jumat sekolah mulai jam 10.05 dan selesai jam 11.35! Ohya hampir semua sekolah di Norwegia adalah sekolah pemerintah. Tetapi meskipun pemerintah yang mengelola, hampir semua sekolah are very well taken care of.


Masing-masing murid disini paling ga punya laptop, meskipun sewaan. Karena tugas-tugas sekolah banyak menggunakan laptop. Tugas-tugas juga kadang dikirim via email ke guru. Sekolah maju di negara maju :-)


Hubungan antara murid dan guru disini sangat informal. Tidak ada murid yang memanggil guru dengan sebutan "Pak, Ibu, dst". Semua guru hanya dipanggil dengan nama depannya saja. Jadi misalnya gurunya namanya Asep ya dipanggil sama murid-muridnya Asep.


Guru-guru disini juga memberikan kepercayaan penuh pada murid. Makanya PR dan tugas ga selalu dicek udah ngerjain atau belum, semua itu tanggung jawab murid. Jadi inget di ******* ***a saya, setiap PR/tugas pasti harus dikumpulin dan dicek. Banyak aturan. Kebanyakan **** juga sangat 'menggurui', sementara disini guru-guru tau mana yang urusannya dan mana yang 'none-of-their-business'. Oh, how I wish I can't continue the last year of my high school here :')


Beberapa kali saya cerita, kalo saya suka cara pengajaran guru-guru disini, tidak seperti ****-**** ***a saya yang hampir setiap kali pelajaran mereka kerjaannya cuma bilang 'kalian itu harus begini, kalian itu harus begitu'. Dengerinnya aja males, apalagi kalo ngomongin urusan pribadi, saya tahu ada beberapa **** **** saya yang kerjaannya suka ikut campur urusan pribadi ****d. Ga tau apa yang namanya privasi? (Hihi maaf kalau jadinya kayak marah-marah). Contohnya, beberapa dar mereka yang suka tanya ke teman saya, "jadi kamu udah jadian ya sama si itu?".


8.07.2009

Bibit Pohon Unggul

Sampai detik ini, kami semua terkadang masih belum bisa mengira bahwa kami sudah berada di titik ini. Di titik dimana hampir seluruh isi pikiran kami terfokus di satu kata: keberangkatan. Hanya dalam hitungan minggu atau bahkan hari bagi yang YES, kami sudah akan berada di negeri orang. Kita adalah 121 harapan Indonesia dari 6.058 anak lainnya yang dulu juga sama-sama menggantungkan harapannya. Maka dari itu janganlah mengecewakan mereka-mereka yang telah menaruh harapannya pada kita, dan saya percaya kita semua bisa.
Mungkin 6 hari orientasi itu memang belumlah cukup, untuk menuangkan seluruh isi pikiran kita, untuk terus mengenal lebih dalam masing-masing pribadi. Tapi toh kita sudah mengerti kalau sebenarnya kita ini satu, bukan 121. Jadi kalaupun sebentar lagi kita akan berada di tempat yang berbeda, jangan lupa bahwa di dalam hati kita masih satu dan akan selalu tetap menjadi satu kesatuan :')
Untuk semua teman-teman angkatan 52 yang saya sayangi, terus berjuang dan selalu semangat ya :-D
"Kalian adalah bibit pohon unggul Indonesia"
--Kak Taufiq Ismail
(L)
Mentari pagi, sinari semua
Terangi bumi, hangatkan cinta
Satukan tekad, hasrat, bangkitkan jiwa
Jalan masih terbentang jauh
'Tuk menggapai segala harapan
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
Satukan raga, junjunglah cinta
Peneguh hati, penyatu jiwa
Capailah angan, dengan segenap rasa
Demi kedamaian dalam kasih abadi sepanjang masa
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
Capailah angan, dengan segenap rasa
Demi kedamaian dalam kasih abadi sepanjang masa
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup
Oh negeriku, negeri cintaku
Selalu ada dalam hatiku
Cinta negeriku
Kau bangkitkan semangat hidup selalu
--Negeriku, Chrisye