

Pas main game, salah satu anak Belgie bilang ke saya "you see them (melihat ke arah anak-anak US) we can already tell that they are Americans!"
"Hahaha, yes that's right" jawab saya, bukan bermaksud stereotyping juga, but seriously pas di airport you can really tell that they are from the US, keliatan aja hehehe.
Sekitar jam 1, kami dibriefing untuk siap-siap naik bus dan dikasih tau juga kalo campnya bakalan di sebuah military camp! How cool ya, ga lama busnya dateng and guess what it was a double-decker bus!
First post
Second post
(Bersambung)
Setiap hari bila saya ada kelas di periode pertama, sekolah mulai jam 8.20, dan bila ada kelas di periode terakhir saya pulang jam 15.20 . Secara garis besar setiap hari kalau 'full' ada 4 periode, masing-masing 90 menit alias 1,5 jam. Dan diantara setiap pelajaran ada break 15 menit. Istirahat makan siang 30 menit. Asyik mengasyik, bukan? Coba sekolah di Indonesia kayak gini, saya pasti jatuh hati pergi ke sekolah hahaha.
Kadang seperti 'every other week' in Friday saya cuman punya 1 kelas, itu juga mulainya jam 10.05, jadi hari Jumat sekolah mulai jam 10.05 dan selesai jam 11.35! Ohya hampir semua sekolah di Norwegia adalah sekolah pemerintah. Tetapi meskipun pemerintah yang mengelola, hampir semua sekolah are very well taken care of.
Masing-masing murid disini paling ga punya laptop, meskipun sewaan. Karena tugas-tugas sekolah banyak menggunakan laptop. Tugas-tugas juga kadang dikirim via email ke guru. Sekolah maju di negara maju :-)
Hubungan antara murid dan guru disini sangat informal. Tidak ada murid yang memanggil guru dengan sebutan "Pak, Ibu, dst". Semua guru hanya dipanggil dengan nama depannya saja. Jadi misalnya gurunya namanya Asep ya dipanggil sama murid-muridnya Asep.
Guru-guru disini juga memberikan kepercayaan penuh pada murid. Makanya PR dan tugas ga selalu dicek udah ngerjain atau belum, semua itu tanggung jawab murid. Jadi inget di ******* ***a saya, setiap PR/tugas pasti harus dikumpulin dan dicek. Banyak aturan. Kebanyakan **** juga sangat 'menggurui', sementara disini guru-guru tau mana yang urusannya dan mana yang 'none-of-their-business'. Oh, how I wish I can't continue the last year of my high school here :')
Beberapa kali saya cerita, kalo saya suka cara pengajaran guru-guru disini, tidak seperti ****-**** ***a saya yang hampir setiap kali pelajaran mereka kerjaannya cuma bilang 'kalian itu harus begini, kalian itu harus begitu'. Dengerinnya aja males, apalagi kalo ngomongin urusan pribadi, saya tahu ada beberapa **** **** saya yang kerjaannya suka ikut campur urusan pribadi ****d. Ga tau apa yang namanya privasi? (Hihi maaf kalau jadinya kayak marah-marah). Contohnya, beberapa dar mereka yang suka tanya ke teman saya, "jadi kamu udah jadian ya sama si itu?".
Akses terhadap situs jejaring sosial Friendster menurun, seiring dengan munculnya situs jejaring sosial Facebook.
Sekarang situs-situs seperti Plurk dan Twitter juga sedang 'mewabah'.
Selain itu Yahoo! bahkan sempat meneliti mengenai perilaku kaum muda Indonesia mengenai internet. Dan hasilnya lama kelamaan kaum muda Indonesia cenderung lebih mengutamakan internet sebagai sumber untuk mencari informasi, dan mulai meninggalkan buku serta koran. Sekali lagi, saya tidak bermaksud menjelek-jelekan akan penggunaan internet disini. Namun, di kasus ini kaum muda menjadi sangat tergantung pada internet, media yang lebih terpercaya kian dilupakan. Beberapa situs internet memang dapat dipercaya, namun yang membedakan dengan buku maupun koran adalah bahwa dalam informasi yang tercetak di buku maupun koran sudah berkali-kali dibaca ulang dan ditinjau lebih lanjut baik oleh editor maupun redaksi ataupun proof reader. Jadi kecenderungan akan kesalahan atau penulisan dengan pandangan-pandangan yang sempit pun lebih minim. Saya masih ingat betul, suatu ketika guru saya memberikan tugas kepada kelas saya untuk mencari informasi mengenai bencana Situ Gintung. Salah seorang dari teman saya yang saat itu internetnya sedang 'tidak benar' berkata pada saya, "drey, boleh tolong nitip cariin sama printin informasi Situ Gintung ga? Satu lembar aja. Internet gua lagi ga bener nih soalnya." Saya bukannya tidak mau membantu, tetapi apakah cari informasi HANYA dari internet? Tidak, kan? Permintaan teman saya tersebut menggambarkan betapa kaum muda Indonesia seakan tidak memiliki pilihan lain, apabila koneksi internetnya tidak dapat berjalan dengan baik (dengan tidak bermaksud mengeneralisir). Orang-orang seakan-akan menjadi lupa akan keberadaan hal lain seperti koran, misalnya. Ironis.
Semoga Kompas tidak akan hengkang dari bisnis media 20 tahun mendatang. Dan semoga orang-orang (Indonesia khususnya) bisa lebih memporsikan 'konsumsi'nya akan internet terutama, secara lebih bijak. Pada akhirnya semua itu baik adanya, asalkan dengan porsi yang 'pas' tidak lebih dan tidak kurang.
**Sumber data: Indonesia Matters "Online Time Wasters"
***Please don't take any of this personally. I hope you can understand that. Thank you.
~~~
My Green Thought of the day
Orang-orang terus berpikir bahwa daripada menggunakan kertas untuk mencetak dokumen-dokumen yang tidak seberapa penting, lebih baik mereka mengirimnya lewat email. Tetapi lama kelamaan saya jadi berpikir, mungkin cara tersebut memang menghemat kertas dan conserving the forest for sure. Tetapi bukankah dengan mengirim email, juga harus membuang sekian energi untuk komputer/any those messaging devices bisa bekerja? Itu di sisi lain menjadi tidak energy-saving. Sekarang saya jadi bingung, mana yang lebih baik.
My Green Feeling of the day
Saya kesal, karena 'tukang fotokopi' yang kemarin saya minta untuk memfotokopi setumpuk kertas malas memfotokopinya secara bolak-balik. Padahal saya sudah memintanya untuk please fotokopinya bolak-balik aja. Wasting paper! gggrrr :@ hahaha
Lama-lama kalau tidak mau berubah, teknologi benar-benar bisa menjadi budak kita. Dan jangan sampai kita kehilangan intuisi-intuisi yang kita miliki, hanya karena terdominasi oleh 'alat-alat-yang-sebenarnya-tidak-penting-itu'.
Sebetulnya, teknologi dan 'alat-alat canggih' itu baik. Tetapi apabila digunakan secara sewajarnya, tidak kurang dan tidak lebih. Semoga kalian tidak sampai dibudakkan oleh hal-hal tersebut!
(I never thought I would be this random)
Oasis (I wish I could watch their concert in HK :'))
Gaspard Ulliel (...speechless :s)
I apologize for all the mixed-up language yaaa :-)
xox